Mohon tunggu...
santifarida
santifarida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, program studi Pendidikan Matematika

Hobi saya ialah mendengarkan musik dan menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa penilaian CAT harus membuat pemerintah bertindak serius menghentikan deforestasi dan energi fosil?

14 Desember 2024   10:20 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:26 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa penilaian CAT harus membuat pemerintah bertindak serius menghentikan deforestasi dan energi fosil?

Apakah kalian tahu tentang CAT? CAT atau Climate Action Tracker ialah Program ilmiah independen yang mengamati dan mengevaluasi tindakan pemerintah terhadap perubahan iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada negara yang mengikuti perjanjian paris. Dengan tujuan  “menahan pemanasan jauh di bawah 2 C, dan melakukan Upaya untuk membatasi pemanasan hinngga1,5 C.” Proyek ini melibatkan dua organisasi yakni Climate Analytics dan New Climate Institute. CAT melacak 39 negara dan uni eropa yang mencakup sekitar 85% emisi global.

CAT memberikan nilai kepada Indonesia Critically insufficient atau Sangat tidak Memadai yang dimana berarti suatu negara masih jauh dalam menjaga kenaikan suhu global di bawah 1,5C. Faktor yang membuat CAT memberikan nilai tersebut diantaranya Indonesia masih ternilai deforestasi yang tinggi dan penggunaan bahan bakar fosil kedua ini sangat berkontribusi menyebabkan emisi gas rumah kaca. Berikut alasannya:

  • Deforestasi dapat merusak fungsi penyerapan karbon. Hutan merupakan penyerapan karbon alami terbesar di dunia dan Ketika hutan di tebang akan melepas emisi karbon dengan ini dapat menyebabkan kenaikan emisi gas rumah kaca. Selain itu, juga dapat mengancam keanekargaman hayati dan meningkatkan terjadinya banjir dan kekeringan.
  • Penggunaan bahan bakar fosil adalah penyumbang emisi terbesar. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam  menghasilkan lebih dari 75% emisi gas rumah kaca. Dan ini dapat menciptakan polusi udara dan memperparah pemanasan global yang dimana CO2 dan methana dari bahan bakar fosil ini dapat menaikkan suhu rata-rata bumi dan menyebabkan mencairnya es kutub dan naiknya permukaan laut.

Penilaian CAT ini merupakan peringatan terhadap negara Indonesia kemudian CAT menggunakan standar yang ketat untuk menilai kesesuaian kebijakan suatu negara dengan tujuan perjanjian paris. Maka dengan ini pemerintah Indonesia harus bertindak serius dan tegas untuk menghentikan deforestasi dan penggunaan bahan bakar fosil. Banyaknya tekanan internasional, tanggung jawab untuk melindungi warganya dari dampak buruk perubahan iklim, dan investasi dalam energi bersih teknologi ramah lingkungan dapat memberikan keuntungan ekonomi jangka panjang. Inilah alasan mengapa pemerintah harus bertindak serius dalam menghentikan deforestasi dan penggunaan bahan bakar fosil.

Jika langkah nyata tidak segera diambil, Indonesia berisiko semakin tertinggal dalam upaya global melawan perubahan iklim. Sudah saatnya pemerintah memenuhi janji dan mengambil tindakan konkret untuk menghentikan deforestasi serta beralih ke energi terbarukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun