Pura Gunung Payung terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Pura ini merupakan Pura Dang Kahyangan yang erat kaitannya dengan sejarah perjalanan spiritual Dang Hyang Dwijendra atau Maharsi DangHyang Nirartha yang berasal dari Majapahit.Â
Setelah kerajaan Majapahit dilanda perang saudara dan dikalahkan kerajaan Demak, para penganut agama Hindu yangtidak mau masuk agama Islam memilih tinggal di daerah pegunungan seperti Bromo, Semeru, Kelud, Blambangan, Pasuruan, dan Bali.Â
Salah satunya adalah DangHyang Dwijendra. Perjalanan beliau memberikan kesejukan bagi umat Hindu. Beberapa tempat suci yang beliau dirikan disebut dengan Pura Dang Kahyangan, antara lain Pura Rambut Siwi, Pura Melanting, Pura Er Jeruk, Pura Petitenget, dan Pura Gunung Payung.
Pura Gunung Payung berlokasi di daerah tandus berbukit, dan menyerupai payung. Pura ini menjadi awal perjalanan Danghyang Nirartha ke Pura Luhur Uluwatu. Di saat Dang Hyang Nirartha mengadakan perjalanan spiritual dan tiba di daerah perbukitan desa Kutuh, beliau terpesona pada lokasi tersebut yang memancarkan aura spiritual kuat, dan beristirahat bersama pada pengiring maharsi, melepas lelah.Â
Umat yang mengetahui keberadaan beliau langsung berdatangan menghaturkan sembah, memohon bimbingan agama dan memohon petunjuk. Umat berkeluh kesah karena tidak adanya sumber air di daerah tersebut. Dang Hyang Nirartha kemudian menancapkan tongkat ke tanah, dan seketika keluar air suci tersebut dari dalam tanah. Beliau berpesan agar tempat tersebut selalu terjaga dengan baik. Di lokasi tersebut kemudian didirikan Pura Gunung Payung.
Piodalan Pura Gunung Payung jatuh pada . Kali ini puncak karya pujawali terlaksana bertepatan dengan Purnama Kaulu, Kajeng Kliwon, Redite Pujut, 20 Januari 2019. Nyejer selama tiga hari, Piodalan akan berakhir pada hari Rabu, 23 Januari 2019.
Pura Gunung Payung berada di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan.. Pura Gunung Payung berada di Kawasan Wisata Taman Budaya Gunung Payung, dibawah pengelolaan Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat (BUMDA) Desa Kutuh.
Desa Kutuh terletak di Kecamatan Kuta Selatan. Data desa pada tahun 2016 mencatat total 4.197 jiwa, 2.055 diantaranya adalah laki-laki, dan 2.142 wanita. Desa Adat Kutuh juga dikenal karena keindahan Pantai Pandawa. Pengelolaan Pantai Pandawa berhasil mengangkat citra desa, sehingga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Desa Mandiri Nasional pada tahun 2017 dari Direktorat Bina Desa Kementerian Dalam Negeri, yang diterima oleh Bendesa Adat Kutuh, I Made Wena, di Jakarta.
Pura Gunung Payung semakin berkembang dan menjadi salah satu tujuan wisata spiritual dengan daya tarik pemandangan indah langsung ke laut lepas samudera India yang biru mempesona, dan  kawasan wisata taman budaya Gunung Payung yang bisa dijadikan destinasi wisata menarik tingkat dunia.
9-5c46d7c912ae941928052d18.jpg
Lelah berkeliling menikmati suasana ? deretan warung sederhana menyediakan beraneka jenis hidangan menggugah selera, mulai dari tipat cantok, es campur, nasi ayam sisit sayur buah kacang.
Lihat Humaniora Selengkapnya