Prihen temen dharma dumaranang saratÂ
Saraga Sang Sadhu sireka tutanaÂ
Tan artha tan kama pidonya tan yasaÂ
Ya Sakti Sang Sajjana dharma raksakaÂ
Tegakkan lah selalu dharma dalam kehidupan di dunia
Orang-orang bijaksana hendaknya dijadikan panutan....Â
Bukan harta, nafsu atau kemashyuran,Â
Keberhasilan yang sungguh bijak adalah karena mampu Â
Memahami hakekat dharma
Warangka bergaya Sumatera dengan motif Palembang, pengaruh Bugis. Penyejernya bermotif kan ruas tebu. Ukirannya bermotifkan Palembang, dengan kombinasi ukiran Bali, dengan tiga hiasan batu mulia. Blue safir berapitkan windusara atau mirah. "Merah bermakna Megah, Kemewahan yang elegan, Simbol kebesaran atau kegagahan pemilik keris.Â
Biru angkasa bermakna kedamaian, memberikan kesan indah namun menyejukkan. Memiliki keris harus bisa menjaga damai di hati, di dalam diri, juga keluarga dan lingkungan dimanapun dia berada", Ujar JMK Pande Wayan Suteja Neka mengenai makna batu permata yang berada pada kerisnya.
Bahan Warangka / Sarung dari Gading, dengan gaya Sumatera bermotif Palembang sebagai kerajaan dengan armada laut yang tangguh, juga tercermin pada gaya Bugis dari adanya simbol kapal karam / kandas.Â
Motif ruas tebu melambangkan bahwa seluruh komponen menampilkan keindahan, semangat, gelora, hasrat, yang menjadi inti kehidupan, memberikan arah langkah ke masa depan, dalam bersikap positif, memberikan kebaikan bagi setiap umat manusia.Â