Begitu mendapat mandat untuk berangkat ke Kupang, aku segera mempersiapkan diri. Menjadi narasumber bagi para pengelola Desa Wisata yang ada di Kupang, menghantarkan materi Revolusi Mental. Seumur hidup belum pernah menginjkakkan kaki di bumi Kupang, namun, bila panggilan hati nurani dan Negara memanggil, maka, aku akan berusaha memberikan yang terbaik yang ku bisa.
Pura Oebananta terletak di daerah Oeba, di tepi Pantai Pasir Panjang.Untuk tiba di Pura Oebananta, kita harus melalui Pasar Oeba. Pasar Oeba terkenal sebagai pasar ikan yang terbesar di Kupang. Di pasar ini tidak hanya menjual ikan hasil tangkapan nelayan Kupang, namun juga sayur mayor, buah-buah an, bahan pangan lain, serta pakaian yang diperdagangkan disini.
Di Kupang terdapat banyak pantai yang menarik. Jika Pasar Oeba terkenal sebagai pasar ikan terbesar yang terletak di Pantai Pasir Panjang, maka Pasar Nunsui dikenal sebagai pasar ikan di tengah laut, dimana para pedagang mencegat para nelayan yang baru kembali dari menangkap ikan di tengah laut. Pasar Nunsui serupa dengan pasar terapung yang berada di Kalimantan Selatan. Pasar Nunsui terletak di dekat pantai Nunsui, sekitar 12 km dari pusat kota Kupang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Kupang adalah seorang perempuan, yakni Dra Ester Muhu. Beliau menjelaskan di Kupang, Jumat (20/11/2015), kota Kupang memiliki empat desa wisata, yakni Lasiana, Penfui, Mantasi dan Manutapen. Muhu menambahkan pengembangan desa wisata ini disesuaikan dengan kondisi desa masing-masing, misalnya di Lasiana ada sanggar tari dan warga sudah dilatih untuk membuat cenderamata, di Kelurahan Manutapen ada sentra tenun ikat dan ada kuburan Taebenu, dan di Penfui ada Tugu Jepang.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya, tanggal 2 Mei 2015 menjelaskan target 2018 akan terdapat 273 desa wisata di NTT sebagai realisasi komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT, khususnya yang ada di pedesaan (http://www.beritasatu.com/nasional/270583-ntt-targetkan-capai-273-desa-wisata-sampai-tahun-2018.html)
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, di Kupang mengatakan, hingga 2014 lalu NTT baru mempunyai 73 desa wisata. "Penambahan jumlah desa wisata merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT, khususnya yang ada di pedesaan. Karena itu pemerintah berkeyakinan bahwa desa wisata akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Secara otomatis, langkah ini akan menjadi lokomotif untuk menggerakkan sektor lainnya," lanjutnya.
Desa-desa wisata saat ini antara lain desa wisata Wae Sano, Cunca Lolos, dan Liang Dara di Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai. Kemudian desa wisata Labuan Bajo, Komodo, Pasir Panjang, Desa Batu Cermin di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Selanjutnya Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai dan Desa Nangalabang, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, serta desa wisata perkampungan tradisional Bena di Kabupaten Ngada dan perkampungan tradisional Boti di Kabupaten Timor Tengah Selatan.