Penyebaran virus Covid 19 di Indonesia diketahui pada awal bulan Maret 2020. Dengan percepatan penyebaran yang terjadi menimbulkan banyak problematika mulai dari bidang ekonomi, keagamaan serta pendidikan. Banyak perusahaan-perusahaan yang mengubah sistem bekerja di kantor menjadi bekerja dari rumah, tempat-tempat ibadah menutup kegiatan keagamaan yang berkaitan dengan berkumpulnya jemaah serta sekolah-sekolah yang mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut dilakukan agar memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19.
    Proses belajar mengajar menjadi salah satu kegiatan masyarakat yang ikut di rumahkan. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (Covid 19) disebutkan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah. Kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun adanya pandemi ini. Dengan memanfaatkan berbagai aplikasi penunjang pendidikan, kegiatan belajar mengajar di rumah diharapkan dapat berjalan dengan baik. Hal ini tidak mudah bagi kesiapan dan kebiasaan yang akan dijalani oleh pendidik dan peserta didik.
    Berbicara mengenai kesiapan menjalani pembelajaran jarak jauh bagi pendidik dan peserta didik, keduanya tidak memiliki kesiapan sebelumnya. Karena pandemi ini yang muncul dengan tiba-tiba di kehidupan masyarakat Indonesia. Apalagi keluarnya kebijakan pendidikan yang menyatakan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah. Berbagai aplikasi seperti Google Classroom, Zoom Meeting, Google Meet, WhatsApp, Telegram, Google Form, dan Skype dimanfaatkan pendidik sebagai media pembelajaran jarak jauh. Hal ini akan menjadi problematika baru bagi pendidik dan peserta didik yang tidak memiliki akses internet. Akhirnya beberapa pendidik berinisiatif datang ke setiap rumah peserta didik yang tidak memiliki akses internet untuk tetap menjalankan pembelajaran dengan mematuhi protokol kesehatan. Mengunjungi dari rumah peserta didik satu ke rumah peserta didik yang lain dengan bermodalkan buku pelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.
    Tidak hanya kesiapan dalam menjalani pembelajaran jarak jauh tetapi kebiasaan juga menjadi masalah dalam pendidikan di masa pandemi ini. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan dalam hal berkumpul dan berdiskusi. Salah satu faktor penyemangat peserta didik adalah bertemu dengan teman-teman di sekolah dan berdiskusi bersama dalam kegiatan belajar. Tetapi pada saat pandemi ini peserta didik menjalankan proses belajar dengan sendiri-sendiri. Walaupun mereka bisa berdiskusi bersama melalui diskusi virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting atau Google Meet tetapi diskusi virtual akan terasa berbeda dengan diskusi tatap muka. Kebiasaan ini yang menjadikan munculnya problematika baru dalam pendidikan di masa pandemi.
    Kesiapan harus ditumbuhkan dalam diri setiap pendidik dan peserta didik, dengan itu pembelajaran jarak jauh akan terasa tidak jauh berbeda dengan pembelajaran tatap muka dan tetap memberi semangat kepada peserta didik. Kebiasaan juga harus perlahan diubah dengan membiasakan diri dengan peraturan yang harus dilakukan saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI