Jika suatu perbedaan tidak bisa diterima dan dimengerti dengan baik, pasti akan menjadi pemicu "gesekan" dan menjadi masalah. Tak jarang, sering kali permasalahan timbul dari perbedaan-perbedaan kecil atau hal-hal yang sepele yang tidak dikelola dengan baik.
Tidak dimungkiri bahwa perbedaan memang cenderung membuat kita jadi merasa kurang nyaman. Namun, mari kita coba tilik dari sudut pandang yang lain. Dalam tulisan kali ini, penulis ingin berfokus pada perbedaan cara berpikir setiap orang.
Perbedaan itu fakta, setiap orang pernah bersinggungan dengannya, tetapi perbedaan bukanlah sesuatu yang akan selalu membuat kita menjadi bermasalah. Sejatinya, perbedaan bisa membuat kita menjadi lebih berkembang dengan baik dan saling melengkapi.
Dalam perbedaan, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Kekurangan seseorang akan diisi oleh orang lain, begitu pula sebaliknya, dan kelebihan seseorang akan terus ditajamkan. Hanya, bagaimana kita bisa melatih diri untuk bisa melihat perbedaan cara berpikir dari sisi yang lain (yang positif)?
1. Miliki kerelaan hati.
Segala sesuatu sudah Tuhan atur dengan baik, termasuk tentang perbedaan-perbedaan yang ada dalam diri setiap manusia. Tidak ada rencana Tuhan yang keliru, semua sudah dibuat-Nya dengan rapi, baik, dan berguna. Sekarang, tinggal bagaimana kita merespons ketika berhadapan dengan perbedaan-perbedaan tersebut.
Menerima perbedaan bukanlah hal yang mudah, melainkan membutuhkan kerelaan hati dan pengertian yang benar. Kerelaan hati kita akan berdampak besar, baik bagi kehidupan kita secara pribadi maupun orang lain, karena kita mau membuka hati untuk menerima orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Anggaplah ketika kita menemukan banyak perbedaan, semua itu menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar hal-hal baru dari diri orang lain.
2. Berani berproses dalam perbedaan.
Ketika kita dengan rela menerima segala perbedaan yang kita temukan dalam diri setiap orang, mari kita dengan penuh semangat menyambut perbedaan ini sebagai ajang untuk belajar -- setidaknya belajar rela, peka, dan toleran.
Sikap seperti ini akan memperlancar proses kita dalam menerima perbedaan dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk melatih cara berpikir, bersikap, merespons, mengekspresikan diri, dan menyampaikan keberatan dengan cara yang elegan. Yang penting, kita juga harus peka.
Kalau memang perbedaan itu penting, merupakan hal esensi, kita sudah sepatutnya memperjuangkan yangterbaik yang ingin dihasilkan. Namun, jika ternyata perbedaan itu hanyalah perbedaan perbedaan kecil yang tidak penting, ya tidak usah dihiraukan. Jangan buang tenaga, waktu, dan pikiran untuk mengurusnya.