Sudah beberapa bulan terakhir, harga minyak goreng di Indonesia melonjak tinggi. Kenaikan harga ini membuat orang bertanya-tanya, mengapa harga minyak goreng sangat mahal.Â
Bahkan di beberapa supermarket, harga minyak goreng ukuran dua liter telah mencapai harga Rp. 50.500,- per kemasannya. Harga yang sangat mahal untuk di mengingat Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit yang luas.
Hal ini terjadi karena ada perbedaan harga Rp. 8.000 per liter antara minyak goreng curah hasil Domestic Market Obligation (DMO) dengan harga ekspor. Inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab harga minyak goreng mahal.
Menurut Mendag, ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab minyak goreng menjadi mahal dan langka dipasaran. Pertama, karena kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai dengan patokan pemerintah. Kedua, ada penyeludupan dari sejumlah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sebenarnya, apa yang membuat minyak goreng mahal di Indonesia?Â
Berikut ada tiga alasan mengapa harga minyak goreng melonjak tinggi di Indonesia.
1. Dampak Pandemi Covid-19
Hal pertama yang menyebabkan minyak goreng mahal adalah adanya Pandemi Covid-19. Situasi ini memang memberikan banyak dampak, tidak hanya dibidang kesehatan namun bisa berdampak pada bidang ekonomi termasuk naiknya harga barang-barang pokok.Â
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan  mengatakan pandemi covid-19 turut mempengaruhi penurunan pasokan minyak sawit dunia, seiringnya dengan turunnya produksi di Malaysia sebagai salah satu penghasil sawit terbesar. Beliau juga menyebutkan, pandemi covid-19 juga menyebabkan gangguan logistik seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.
2. Harga Minyak Nabati Dunia Melonjak