Mohon tunggu...
Santi Mulawarman
Santi Mulawarman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Orang yang paling miskin bukanlah orang yang tak memiliki uang tapi orang yang tak memiliki visi (Africa's Proverb)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cegah Pemerkosaan Dengan Percaya Diri

30 Desember 2012   20:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:46 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13569145591984522472

[caption id="attachment_232387" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] "Pemerkosa yang berpengalaman dan para pengganggu di jalanan akan memilih korbannya bukan berdasarkan pakaian yang mereka gunakan atau siapa diri mereka melainkan bagaimana mereka berperilaku. Jika kamu percaya diri, kamu tidak akan menjadi target mereka." (Wikihow.com/Defend yourself) Korban kejahatan pemerkosaan sering terjadi pada wanita dan anak-anak. Mereka dianggap lemah, tak berdaya. Sebagian besar wanita secara fisik lebih lemah di banding pria. Jarang sekali kita mendengar ada korban perkosaan pada laki-laki (belum diperkosa sudah buka celana duluan kali...hahay). Diawali oleh kemungkinan kepindahan keluarga ke kota metropolitan yang tingkat kriminalitasnya tinggi, ditambah dengan kenyataan bahwa suami hanya bisa datang setiap akhir minggu saja. Maka mulailah mencari informasi tentang pertahanan diri dan malah mencari kursus tehnik beladiri karate, beberapa bulan sebelum keberangkatan kami ke kota metropolis itu. Dalam Karate, tentu saja aku belajar mulai dari Age Uke, Soto Uke, Uci Uke dan Gedan Barai, belum lagi Gyakuzuki, Oizuki dan Chokuzuki. Plus tehnik menandang, Maegeri, Mawasigeri dan Yokogeri. Tentu saja tak berarti apa-apa jika aku bertemu lawan yang sudah berlatih bertahun-tahun lamanya. Badan pegal-pegal, belum lagi tangan memar. Tapi latihan yang hanya beberapa bulan belum berhasil meningkatkan percaya diriku untuk merasa siap menghadapi para kriminal, belum lagi bayangan mereka yang menggunakan pisau, golok, celurit dan senjata api. Rasanya jauh panggang dari api kalau aku bisa melumpuhkan mereka dengan karate-ku. Akhirnya aku mencari cara yang paling mudah dan memungkinkan untuk aku lakukan dalam kedaan terjepit. Rupanya sangat sederhana, yang sangat menurutku masuk akal dan meningkatkan percaya diriku. Hanya ada dua tehnik yang perlu kita ingat. Satu selalu membawa Pepper Spray (Cairan Cabe/Merica) di dalam tas kita dan yang kedua dan paling penting adalah "LARI" - jadilah orang yang lebih besar dan berjalan menjauh menghindari masalah yang menghadang kita. Dalam keadaan ini aku harus lari dari masalah, jauh lebih aman. Aku bertekad untuk melatih kebugaran tubuh dan latihan berlari. Berlari setiap hari, tak perlu risau dengan berapa jauh dan berapa cepat, tapi perlu diingat untuk memakai sepatu yang bagus. Jika anda berlari, investasikan masa depan kesehatan tulang dan sendi anda dengan sepatu yang di rancang untuk berlari. "Ayo ...ma, kita main kucing-kucingan" anakku yang paling kecil mengajakku . "Mama...siap mengejar kamu sayang, siapa takut" aku pun berlatih berlari bersama anak-ku . Ah...semoga Tuhan melindungi kami sekeluarga dari kejahatan manusia yang tersembunyi. Campaign: Berolah Raga Secara Teratur - Ayo Berlari.... Salam Rindu Dari Semak Belukar Afrika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun