Mohon tunggu...
Santi Mulawarman
Santi Mulawarman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Orang yang paling miskin bukanlah orang yang tak memiliki uang tapi orang yang tak memiliki visi (Africa's Proverb)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Bicara Sex Pada Anak

4 Oktober 2012   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Anak anda mau tahu masalah sex dengan cara membuka situs porno, bertanya pada teman-teman seusia mereka atau bertanya kepada anda langsung, mana yang anda pilih?

Bicara masalah sex dengan anak menimbulkan kekhawatiran terhadap diri anda. Itu merupakan hal yang sangat wajar.Agar komunikasi berjalan lancar sebaiknya orang tua menyediakan informasi yang benar berdasarkan sumber referensi yang tepat, misalnya buku kedokteran, jurnal ilmiah, dan majalah kesehatan.

Orang tua sebaiknya hanya menjawab informasi sebatas pada apa yang ditanyakan anak.Semakin bertambah dewasa maka pertanyaannya akan semakin kompleks, maka orangtua juga menyediakan informasi yang lebih komplek juga. Orang tua dituntut harus terus memperkaya pengetahuannya pula.

Komunikasi juga harus terbuka, agar anak bisa kita ajak untuk memahami nilai etika dan nilai agama yang kita anut dan berlaku dalam keluarga kita dan lingkungan sosial kita. Jika mereka sudah memiliki pengetahuan yang benar termasuk segala gejala dan penyakit yang berhubungan dengan tubuh serta paham, dan menghormati nilai-nilai yang kita anut, mudah-mudahan mereka akan mengikuti aturan dan batasan-batasan yang menjadi tanggung jawab mereka.

Tujuan komunikasi terbuka ini adalah agar mereka merasa aman dan mendapatkan pengetahuan yang tepat (bukan berdasarkan mitos, anggapan keliru atau di takut-takuti). Bukan pengetahuan sebatas ‘kata si Ini..kata si Anu’ atau ‘saya liat di you tube’.

Beri pemahaman bagi anak usia remaja, bahwa cara mengekspresikan cinta dan kasih sayang tidak harus dengan kegiatan seks tapi bisa dengan bicara yang lama, saling mendoakan, menulis surat, puisi, mengirimkan bunga, membuatkan makanan ringan, jalan-jalan di pantai, menari bersama, olahraga bersama.

Jika mereka sudah memiliki pengetahuan tentang kebersihan, kesehatan dan gaya hidup sehat secara umum, mereka akan mempertimbangkan resiko yang akan di dapat sebelum mereka mencoba melakukan keingin-tahu-an nya.

Terlebih lagi jika kita punya anak remaja, sekalipun kita sudah bekali mereka dengan bekal agama, pengetahuan, perilaku baik tetap saja ada kemungkinan mereka ‘ingin mencoba’ nya. Suatu tantangan buat para orang tua untuk bersikap terbuka dan siap melindungi anak dari terpaan informasi yang kurang tepat, selalu ada kekhawatiran terbersit….

“Semoga wajah anak-anakku tidak terpampang di situs porno”

“Semoga mereka terhindar dari penyakit kelamin menular”

“Semoga mereka tidak mengalami kehamilan yang tidak inginkan atau harus menjadi ‘bapak’ karena terpaksa”

“Ya Tuhan…kami telah berusaha sekuat tenaga kami, kami mohon perlindungan bagi anak-anak kami”

Salam Rindu Dari Semak Belukar Afrika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun