Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalo Gak Korupsi ya Pesugihan

1 Oktober 2024   13:46 Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

Ngomongin jadi orang kaya, siapa sih yang gak mau jadi orang kaya? Pastinya setiap orang pengen jadi kaya, bahkan tidak sering menghalalkan segala cara, yang penting dirinya ataupun keluarga bisa jadi kaya. Ini sebenarnya cuma tulisan yang sifatnya menghibur saja, tetapi saya akan coba menyebutkan beberapa hal yang menyebabkan orang Indonesia bisa menjadi kaya, dari hal yang paling sering terjadi sampai hal yang tidak terpikirkan sama sekali.

Siapa yang akan membantah akan terjadi korupsi di Indonesia? Siapapun pasti akan membenarkan bahwa virus korupsi di Indonesia yang begitu menggurita sehingga sangat sulit diberantas. Dan apa tujuan korupsi? Gak lain dan gak bukan adalah memperkaya diri sendiri maupun orang lain yang mempunyai hubungan dengan pelaku korupsi. Sudah cukup banyak kasus korupsi yang terungkap dan ngasih lihat ke kita betapa kayanya pelaku korupsi tersebut, namun mungkin kita lupa bahwa apa yang sudah terungkap, mungkin, baru merupakan puncak dari gunung es yang ada di lautan, yaitu sebenarnya masih sangat banyak kasus korupsi yang masih belum terungkap dan hal ini harus diwaspadai dan harus terus diusut. Jadi, tanpa dibahas lebih banyak, tentu masyarakat akan setuju bahwa banyak orang Indonesia yang menjadi kaya karena korupsi dengan berbagai jenis variasi korupsinya, seperti suap, penyalahgunaan wewenang, pencucian uang dan lain sebagainya.

Walaupun banyak orang yang akan membantah adanya orang Indonesia yang menjadi kaya karena melakukan ritual pesugihan, akan tetapi tidak akan bisa dibantah akan keberadaan cerita-cerita pesugihan di sekitar kita. Banyak bentuk pesugihan, yang katanya, menjadi pilihan dari orang-orang yang pengen cepat kaya tanpa harus bekerja keras, dari mulai pesugihan tuyul, pesugihan kandang bubrah, pesugihan tali pocong dan masih banyak lainnya. Sebenarnya menjadi hak setiap orang untuk menjadi kaya, tetapi tentu jangan sampai melanggar ketentuan yang ada, apalagi ketentuan agama dan bahkan sampai dengan menumbalkan orang lain demi dirinya menjadi kaya secara instan.

  •  Warisan

Banyak juga seseorang yang menjadi kaya dikarenakan harta warisan orang tuanya atau dari leluhur-leluhurnya, yang katanya kekayaannya tidak akan habis 7 (tujuh) turunan. Tentu akan menjadi orang yang cukup beruntung ketika kita menjadi pewaris harta dari orang tua kita, meskipun tentunya harta warisan tersebut digunakan untuk sesuatu yang bisa memberi manfaat kepada orang lain dan tidak merugikan orang lain.

  • Kerja Keras

Mungkin, ini menjadi hal yang sangat jarang terjadi saat ini. Bukan tidak mungkin, tetapi sangat sedikit orang yang bisa menjadi kaya karena giat bekerja keras dan harus diakui bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha, dalam arti usaha yang keras akan menghasilkan sesuatu yang besar juga. Berdagang dengan usaha keras tentu akan menghasilkan keuntungan yang besar. Seharusnya kerja keras menjadi pilihan setiap orang yang ingin menjadi keras sehingga hasilnya bisa dibanggakan dan bukan menjadi cemoohan dari masyarakat.

            Kiranya, itulah beberapa hal yang menjadi penyebab orang Indonesia menjadi kaya dan semoga kerja keras menjadi pilihan utama serta bisa meninggalkan pilihan pertama dan kedua, sedangkan untuk pilihan ketiga, tentunya hanya bisa didapatkan oleh orang-orang tertentu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun