Â
      Sebenarnya Kabupaten Karanganyar merupakan kota satelit dari Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kota Solo, namun tinggal di Kabupaten Karanganyar jadi serba salah. Kenapa dibilang serba salah? Ada beberapa hal yang menyebabkan pembangunan di Kabupaten Karanganyar, dihitung dari mulai Palur sampai ke arah Tawangmangu, pembangunannya seakan-akan gitu-gitu aja. Perlu diketahui bahwa Kabupaten Karanganyar mempunyai wilayah yang dipisahkan oleh Kota Surakarta, yaitu wilayah timur sebagaimana disebutkan di atas dan wilayah barat yang meliputi Kecamatan Colomadu.
      Wilayah barat cenderung lebih berkembang dibandingkan wilayah timur bahkan banyak orang yang mengatakan kalo wilayah Colomadu masuk ke dalam wilayah Kota Surakarta atau lebih dikenal sebagai Kota Solo. Sedih mendengarnya namun memang kenyataannya wilayah Colomadu jauh lebih pesat perkembangan pembangunannya dibanding wilayah timur Kabupaten Karanganyar.
- Kabupaten Karanganyar Merupakan Kota SatelitÂ
Sebagai salah satu Kota Satelit dari Kota Solo, Kabupaten Karanganyar terletak sangat dekat dengan Kota Solo, bahkan untuk wilayah Kecamatan Colomadu benar-benar terkepung oleh wilayah Kota Solo, sedangkan wilayah timur dari Kabupaten Karanganyar, hanya berjarak kurang lebih 10 (sepuluh) kilometer dari Kota Solo. Jadi tidak mengherankan apabila banyak warga Kabupaten Karanganyar yang bekerja maupun sekolah di Kota Solo.
Selain itu, masyarakat Karanganyar lebih memilih untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbelanja di Kota Solo yang memang dimanjakan dengan hadirnya beberapa pusat perbelanjaan modern (mall) selain juga masih mempertahankan pasar-pasar tradisionalnya. Bukan hanya untuk berbelanja, tetapi juga untuk mencari hiburan, masyarakat Karanganyar juga pergi ke Kota Solo yang memiliki berbagai macam hiburan, dari mulai taman bermain, bioskop maupun aneka macam pentas musik dari band-band terkenal, meskipun mungkin dengan harga yang lebih mahal, namun tidak menjadi masalah yang berarti.
- Letaknya Terlalu Berdekatan Dengan Kota Solo
Karena letaknya yang sangat berdekatan, menyebabkan terdapat pandangan bahwa Kabupaten Karanganyar sangat bergantung pada Kota Solo. Keadaan ini tentu saja tidak menguntungkan mengingat bagaimanapun Kabupaten Karanganyar perlu berkembang dan pembangunan yang lebih maju.
Penulis sendiri yang tinggal dekat dengan Kabupaten Karanganyar wilayah timur merasakan sendiri bagaimana perkembangan Kabupaten Karanganyar wilayah timur yang seakan-akan tidak ada kemajuan. Mungkin yang agak membedakan cuma jalan lintasnya aja yang makin lebar tetapi sarana dan prasarana pendukung lainnya hampir tidak ada perubahan kecuali Mesjid Agung Karanganyar yang semakin besar dan megah. Jadi jangan salahkan masyarakat Karanganyar yang lebih suka berbelanja ataupun mencari hiburan ke Kota Solo, kalo di kotanya sendiri tidak menyediakan atau tidak dibangun.
- Belum Banyak Investor Yang MasukÂ
Coba silakan pesan hotel di Kabupaten Karanganyar lewat aplikasi online, yang muncul pasti hotel yang berada di wilayah Kecamatan Colomadu, yang di wilayah timur? Yang banyak tercantum adalah hotel yang berada ke arah Tawangmangu yang memang notabene sebagai tempat wisata alam, yang di dalam Kota Karanganyar hanya ada satu hotel, itupun sebenarnya hotel yang lebih sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta pernikahan bukan hotel yang memang menjadi tempat singgah wisatawan. Bahkan di Tawangmangu sekalipun, belum banyak hotel yang bisa dipesan secara online.
Hal ini membuktikan bahwa masih belum banyak investor yang mau berinvestasi di Kabupaten Karanganyar khususnya dalam bidang pariwisata. Para insvestor lebih memilih Kota Solo sebagai tempat berinvestasi dan hal ini yang seharusnya bisa diupayakan oleh para pemegang kepentingan di Kabupaten Karanganyar supaya investasi tersebut bisa berpindah, tidak hanya di Kota Solo, baik di bidang pariwisata juga di bidang transportasi umum publik.
- Sarana Transportasi Yang Masih Minim
Yang akan kita bahas adalah wilayah timur Kabupaten Karanganyar, sebab untuk wilayah Colomadu yang berada di barat sudah banyak dilewati oleh bis Batik Solo Trans (BST) maupun angkutan kota sebagai feeder atau penyambung BST. Untuk wilayah timur, hanya dilayani oleh angkuta kota yang jalurnya juga bersinggungan dnegan angkutan kota milik Kabupaten Sukoharjo.Â
Selain angkutan kota, tidak ada sarana transportasi publik lainnya dan angkutan kota itupun hanya melayani dari jam 06.00 pagi sampai dengan jam 17.00 WIB, setelah itu, harus menggunakan transportasi online.