Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Indonesia Memang Hebat Soal Kuliner

31 Januari 2024   13:15 Diperbarui: 31 Januari 2024   13:25 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

            Tidak dapat dipungkiri bahwa kuliner Indonesia sudah mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Hal ini tidak lain karena beraneka ragamnya kuliner Indonesia dengan rasa yang beragam pula. Bahkan beberapa kuliner mungkin akan terdengar aneh bagi orang asing untuk menyantapnya atau bagi orang yang belum pernah menyantapnya. Meskipun sebenarnya kuliner tersebut adalah makanan sehari-hari bagi orang Indonesia.inilah beberapa kuliner Indonesia yang membuktikan hebatnya orang Indonesia dalam urusan kuliner di mata orang asing.

  • Kapal Selam, orang asing tentu akan bingung, bagaimana caranya orang Indonesia akan memakan kapal selam, meskipun sebenarnya kapal selam ini adalah varian dari mpek-mpek Palembang yang berisikan telur. Bagi masyarakat Palembang dan sekitarnya, makanan ini justru menjadi menu sarapan sehari-hari dan karena rasanya yang enak, tidak heran jika makanan ini juga disukai oleh seantero masyarakat Indonesia.

  • Tongseng,  tong dan seng dimakan? Jika tidak paham akan makanan ini tentu akan bingung, meskipun bagi orang Indonesia masakan tongseng adalah jenis olahan daging, biasanya daging kambing. Kenapa disebut tongseng? Sepanjang pengethuan saya, kata tongseng adalah penggalan kata dari kata dipotong dan dioseng, jadi dipotong dagingnya dan dimasak secara dioseng, mungkin ada penafsiran yang lain, saya juga gak tau, mohon infonya kalo ada yang tau.

  • Setan Aja Dimakan, hahhh.....setan dimakan? Pasti itu akan jadi pertanyaan umum, meskipun bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, pasti kenal dengan sebutan Rawon Setan, sebutan bagi masakan daging yang dimasak rawon dengan sambel yang sangat pedas menyengat. Atau bagi masyarakat di Kota Tegal, pasti akan mengenal sebutan Nasi Ponggol Setan. Bukan makanan untuk setan, namun nasi ponggol adalah sejenis nasi rames versi orang Tegal dan disebut Nasi Ponggol Setan, karena dijual pada malam hari, yang diidentikan saatnya setan keluar dari sarangnya.

  • Beton, masa beton dimakan, emang betul? Betul, orang Jawa udah terbiasa makan beton, bukan beton yang dibuat untuk pembuatan jalan raya tetapi beton adalah istilah untuk biji buah nangka dalam bahasa Jawa. Bagi orang Jawa, memasak beton sudah dilakukan dari dahulu yang biasanya dimasak sebagai sayur berkuah santan. Soal rasanya, pasti mak nyuss.

  • Ganjel Rel, apa iya ganjel rel bisa dimakan? Jawabannya adalah bisa, namun ganjel rel disini adalah istilaah untuk roti jadul khas Kota Semarang. Bentuk rotinya hampir mirip roti balok lumer, namun tidak ada lumeran coklat dan bertekstur agak keras, makanya disebut sebagai roti ganjel rel. Mungkin anak milenial sekarang sudah kurang mengenal jenis roti ini, karena memang sudah jarang toko roti di Semarang yang menjual roti jadul ini.

  • Sayur Rebung, bagi yang belum paham, pasti akan bingung ketika dijelaskan bahwa sayur rebung terbuat dari batang bambu, bahkan ada cerita, entah benar atau tidak, ada bule yang sampe memotong pohon bambu karena sudah merasakan enaknya sayur rebung dan pengen memasak sendiri sayur itu. Padahal sebenarnya rebung itu adalah batang bambu muda, yang tentunya masih empuk dan sangat lezat untuk dimasak.

            Kira-kira itulah beberapa makanan atau masakan yang sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia namun terdengar aneh bagi orang asing atau bagi orang yang belum pernah mengkonsumsinya. Monggo bagi yang ingin menambahkan, apabila ada makanan lain yang terdengar aneh namun sebenarnya merupakan makanan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun