Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salah Kaprah Mengenai Istilah Dukun

3 Januari 2024   16:15 Diperbarui: 3 Januari 2024   16:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Menyebut istilah Dukun, pasti akan terbayang sosok orang yang mempunyai kemampuan dalam urusan kelnik yaitu ngurusi orang yang mencari pesugihan atau orang yang pengen menggunakan jasa pelet untuk menarik perhatian lawan jenis atau kegiatan pengusiran setan dan hantu dan kegiatan lain sejenisnya. Dan film-film horor Indonesia sakan sudah menjustifikasi bahwa seorang dukun akan berpenampilan mengenakan pakaian tradisional, baik pakaian jawa berupa baju beskap dan menggunakan keris untuk melakukan ritualnya atau baju tradisional lainnya. Hal ini tentu membuat pemahaman masyarakat bahwa dukun selalu berurusan dengan dunia ghaib atau dunia mistik.

            Bagi, masyarakat Jawa, harus dipahami bahwa sebutan dukun jauh lebih luas daripada yang kita kenal atau dipaksakan dikenalkan oleh insan perfilman Indonesia. Dukun, dalam masyarakat Jawa adalah istilah bagi orang-orang yang memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh masyarakat awam, kalo istilah sekarang bisa disebut dengan istilah expert. Dan, banyak bidang yang keilmuannya bisa dimiliki oleh seseorang sehingga orang tersebut disebut sebagai dukun.

Sebutan Dukun Bayi ini disematkan kepada seseorang, yang biasanya adalah ibu-ibu tua, yang memiliki keahlian dalam membantu persalinan serta keahlian mengurus dan merawat bayi membantu ibu bayi tersebut. Keahlian ini tentu tidak bisa dimiliki oleh setiap orang, hanya orang-orang yang sudah terlatih yang bisa berperan sebagai dukun bayi, khususnya saat membantu persalinan karena harus dipahami juga pada masa lalu, fasilitas kesehatan belum sebaik dan sebanyak saat ini, khususnya di daerah-daerah terpencil.

Mungkin istilah Dukun Manten ini sudah jarang terdengar, khususnya di kota besar. Kenapa? Karena saat ini sudah banyak berdiri salon kecantikan yang akan membantu merias penganten. Dukun manten ini sekarang dikenal dengan sebutan perias penganten yang juga sudah menjamur di setiap kota. Meski demikian, ada perbedaan mencolok antara dukun manten dengan perias penganten yang mungkin tidak disadari oleh masyarakat.

Jaman dulu, saat dukun manten telah menerima orderan untuk merias pengantin, maka dukun manten tersebut akan mengawalinya dengan melakukan puasa minimal tiga hari dengan memanjatkan doa supaya pengantin yang diriasnya akan terlihat ganteng dan cantik lahir dan batin, serta juga memohon supaya pada saat bekerja dan berlangsungnya prosesi pernikahan tidak mengalami gangguan. Sedangkan saat ini, mungkin tidak semua perias pengantin akan melakukan apa yang dilakukan oleh para dukun manten dan apabila diperhatikan dengan baik, pasti akan terlihat bahwa pengantin yang dirias dengan dedihului dengan tirakat puasa yang dilakukan oleh periasnya, akan terlihat lebih ganteng atau cantik, wallahualam.

Sebutan Dukun Obat ini pasti ditujukan kepada orang yang memiliki kemampuan untuk mengobati orang lain yang sedang sakit dan obat yang diberikan tentunya obat yang terbuat dari olahan tumbuh-tumbuhan. Di masa ketika tenaga medis dan sarana medis masih belum ada atau sangat kurang dan tidak merata, tentu keberadaan dukun obat ini sangat bermanfaat.

Meskipun jarang terdengar, tetapi di pedesaan, dukun bingkai ini masih ada. Tentu istilah ini merujuk pada orang yang mempunyai keahlian membuat bingkai foto atau lukisan yang terbuat dari kayu. Sebelum maraknya bingkai foto dan lukisan yang terbuat dari plastik, profesi ini tentu sangat dicari orang.

Sebutan Dukun Pijat ini sekarang sering disebut dengan sebutan tukang pijat, yang tentunya pada masa lampau sangat jarang ditemui orang dengan kemampuan seperti ini. Ketrampilan memijat sebenarnya bisa dipelajari oleh setiap orang namun tentu tidak setiap orang bisa menguasai ketrampilan memijat yang baik. Sampai saat inipun, profesi ini masih dibutuhkan orang bahkan sekarang semakin banyak tempat yang menawarkan untuk melatih kemampuan memijat.

Pasti banyak yang belum mengerti apa itu sangkal putung, ya kan? Kalo istilah sekarang adalah orthopedi atau pengobatan patah tulang. Di saat belum ada sarana kesehatan yang bisa mengobati patah tulang, maka dukun sangkal putung inilah yang dicari orang dan mungkin sampai saat ini profesi ini juga masih dicari orang.

            Itulah beberapa pengertian dukun yang selama ini dipahami secara salah kaprah yang cenderung menyudutkan bahwa dukun itu adalah orang jahat, meskipun juga harus dipahami bahwa jahat tidaknya perbuatan seseorang didasarkan pada niat orang tersebut saat akan melakukan sesuatu pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun