Setiap orang pasti paham tentang pengertian tempat kerja basah, pasti dalam bayangan setiap orang bahwa orang yang kerja di tempat yang basah adalah kerja di tempat yang banyak menghasilkan uang. Meskipun uangkapan tersebut merupakan sebuah sindiran terhadap orang-orang yang selalu mendapatkan uang dari tempat kerjanya, namun masih banyak orang yang menginginkan pekerjaan di tempat tersebut.
Sebenarnya, ada tempat yang benar-benar tempat yang kerja yang basah, yaitu kerja di tempat pencucian kendaraan. Seharian bekerja di tempat ini benar-benar membuat pekerjanya menjadi basah, sesuatu yang mungkin tidak disadari oleh masyarakat.
Pasti kita akan tertawa kalo dibilang kerja di tempat pencucian kendaraan adalah sama dengan kerja di tempat yang basah. Tapi tidak ada yang bisa memungkiri bahwa kerja di tempat pencucian kendaraan, akan menjadikan pekerjanya menjadi basah kuyup oleh air dan dapat dipastikan keadaan pekerja yang basah tersebut seringkali keringnya akan lama, mengingat banyaknya kendaraan yang dicuci. Ini benar-benar tempat kerja yang basah dalam arti sesungguhnya.
Pernahkah terpikirkan oleh kita bagaimana kondisi kesehatan para pekerja di tempat pencucian kendaraan bermotor? Namun apapun kondisi pekerja tersebut, tentu pemiliknya sudah mengantisipasinya supaya para pekerjanya tetap sehat dan bisa bekerja.
Banyak tempat pencucian kendaraan bermotor yang buka 24 jam, terutama di kota besar yang memang banyak ditemui tempat cuci kendaraan. Tetapi apakah dengan jam kerja yang selama itu, waktu kerja para pekerjanya juga disesuaikan? Karena pada umumnya setiap orang hanya dibenarkan bekerja tidak lebih dari 8 jam per hari. Tentu hal ini sangat memberatkan apabila jam buka tempat pencucian kendaraan tersebut selama 24 jam namun hanya memiliki sedikit pekerja, pasti jam pekerjanya akan lebih lama.
Selain itu, perlu juga kita pertanyakan mengenai gaji para pekerjanya sudah disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) sesuai daerah masing-masing. Hal ini berkaitan dengan hak dari pekerja yang harus mereka dapatkan dari pemilik usaha yang mempekerjakan mereka, selain hak lain seperti hak mendapatkan jaminan kesehatan maupun bonus-bonus dari hasil usaha yang dilakukan.
Banyak ditemui bahwa upah yang diterima oleh para pekerja di tempat pencucian kendaraan bermotor hanya didasarkan pada berapa banyak kendaraan yang sudah mereka cuci. Hal ini tentu saja upah yang diterima oleh pekerja di tempat pencucian kendaraan tidak sesuai dengan UMR di daerah tempat mereka bekerja.
Keadaan ini diperparah dengan keadaan bahwa konsumen seringkali tidak peduli dengan pekerja tempat pencucian kendaraan bermotor dimana mereka mencuci kendaraan bermotor mereka. Setidaknya para konsumen tersebut bisa sekedar memberikan uang tip sebagai tanda terima kasih, meskipun nilai nominalnya tidak besar, namun setidaknya bisa sedikit membantu keuangan para pekerja tersebut.
