Setiap pekerjaan atau profesi tentu ada tantangannya, demikian juga profesi menulis, entah itu menulis sebuah artikel ilmiah maupun tulisan non ilmiah, baik tulisan fiksi maupun non fiksi. Banyak orang yang mengatakan bahwa menulis itu susah dan harus diakui bahwa memang untuk bisa menulis, selain membutuhkan kemampuan menganalisa setiap kejadian yang akan menjadi bahan tulisan, juga harus mempunyai kemampuan untuk menuangkan segala ide yang ada dalam pikiran ke dalam sebuah tulisan yang enak dibaca.
Ada beberapa tantangan dan godaan yang membuat kita sebagai penulis kehilangan ide untuk menulis. Tantangan tersebut kadangkala bukan hanya berasal dari diri kita namun juga datang dari pengaaruh dari luar. Harus ada keinginan kuat dari para penulis untuk bisa melanjutkan kegiatannya.
Sering terjadi, seorang penulis kehilangan ide apa yang akan ditulisnya, sebab bukan perkara mudah untuk menemukan ide penulisan. Meskipun banyak kejadian di sekitar kita yang bisa kita jadikan bahan penulisan namun sangat sulit bagi penulis untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan, khususnya dalam hal penulisan artikel ilmiah, yang harus didukung oleh data-data ilmiah.
Bukan perkara mudah untuk mendapatkan ide penulisan, bahkan tidak jarang bisa berbulan-bulan seorang penulis baru bisa mendapatkan ide penulisan yang juga sering terjadi meskipun sudah dituangkan dalam bentuk tulisan, tapi apa yang dituliskan tidak sesuai dengan ide penulisannya.
Seorang penulis tetaplah seorang manusia yang tidak jarang kehilangan keinginan untuk menulis. Banyak alasan seorang penulis kehilangan mood untuk menulis, seperti faktor kecapekan setelah beraktifitas atau sebab lainnya.
Tidak mudah bagi seorang penulis untuk tetap menjaga keinginan untuk menulis. Meskipun banyak usaha yang dilakukan oleh seorang penulis untuk tetap aktif menulis, akan tetapi hal tersebut tidak serta merta bisa menumbuhkan dan mempertahankan keinginan untuk menulis.
Hal yang pasti juga terjadi pada setiap orang yaitu masing-masing orang mempunyai banyak kegiatan yang harus dilakukan. Dengan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, pasti akan menguras tenaga dan pikiran, begitu juga yang terjadi pada seorang penulis. Seorang penulis yang mempunyai terlalu banyak kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan menulisnya pasti akan merasa mudah lelah dan hilang semangat untuk menulis. Â Â
Sering terjadi seorang penulis terlalu banyak berharap, misalnya berharap tulisannya sering dimuat baik di media cetak atau media online, terlalu berharap mendapatkan hadiah atau reward dari tulisannya yang dimuat, terlalu berharap mendapat sanjungan dari sanak keluarga dan handai taulan serta masih banyak lagi terlalu banyak berharap yang lain.
Terlalu berharap inilah yang seringkali memadamkan keinginan atau semangat untuk terus menulis bahkan tidak jarang seorang penulis akan putus asa karena banyak harapannya yang tidak tercapai. Oleh sebab itu, perlu adanya kepedulian bagi para penulis yang mengirimkan tulisannya ke berbagai media baik cetak maupun online, meskipun hanya sekedar email pemberitahuan bahwa tulisannya belum memenuhi syarat untuk dimuat dengan disertai ucapan terima kasih. Setidaknya hal ini bisa mengobati kegundahan seorang penulis yang telah bersusah payah mengirimkan tulisannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H