Mohon tunggu...
Santhos Wachjoe Prijambodo
Santhos Wachjoe Prijambodo Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNS di Surakarta

Seseorang dengan hobi membaca dan menulis artikel, baik artikel ilmiah maupun artikel non ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Eksotisnya Benteng Fort Rotterdam di Makassar

20 Desember 2023   10:09 Diperbarui: 20 Desember 2023   10:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Andreawan Tarigan

            Siapa yang tak kenal dengan Kota Makassar? Sebuah kota besar di wilayah tengah Indonesia, meskipun posisinya agak ke timur, namun Kota Makassar menjanjikan pemandangan yang menakjubkan jika kita menjejakkan kaki untuk berwisata di sana. Kontur kota yang berada di pinggir pantai benar-benar sempurna bagi setiap wisatawan yang akan berkeliling kota. Saya sendiri sudah dua kali mengunjungi Benteng Fort Rotterdam ini, yaitu di sekitar tahun 2005 dan di tahun 2022 yang lalu, seakan menjadi saksi kemegahan dari benteng ini.

            Selain pantai Losari yang sangat nyaman untuk disinggahi, keberadaan wisata Kota Makassar juga diwarnai dengan adanya sebuah benteng kuno, yaitu benteng Fort Rotterdam, sebuah benteng peninggalan VOC yang menggambarkan simbol hegemoni VOC, tetap terawat hingga saat ini. Dari benteng inilah kita bisa belajar mengenai perjuangan bangsa kita, khususnya dari masyarakat Makassar melawan penjajahan pemerintah kolonial Belanda, dalam hal ini adalah perlawanan terhadap Voc yang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di nusantara.

            Menurut cerita masyarakat sekitar, Kota Makassar juga disebut dengan julukan Ujung Pandang, disebabkan salah satunya ketika di atas benteng Fort Retterdam ini, sejauh kita memandang kita bisa melihat sebagian dari Kota Makassar, khususnya ke arah laut, sehingga kemudian kota ini mendapat julukan Kota Ujung Pandang.

            Selain megah berdiri, sebenarnya kita akan sedikit merasakan adanya hawa mistis juga di dalam benteng ini, terutama di dalam ruangan-ruangan yang berjejer di dalam benteng. Mungkin saja ini hanya sekedar perasaan saja mengingat di dalam ruangan-ruangan tersebut tersimpan juga berbagai baju adat peninggalan Kerajaan Gowa yang dahulu merupakan salah satu kerajan besar di wilayah selatan Sulawesi dan sekitarnya.

            Sebenarnya dari benteng eksotis ini kita bisa belajar, bagaimana seharusnya kita membangun sebuah bangunan yang bisa bertahan hingga ratusan tahun selain kita bisa belajar juga mengenai sejarah panjang bangsa Indonesia. Sudah seharusnya kita sebagai bangsa yang besar ikut serta secara aktif dalam mempertahankan keberadaan bangunan-bangunan peninggalan masa lalu sebagai bahan introspeksi bahwa bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar karena perjuangan dari para pejuang bangsa di masa lalu dan juga ini menjadi alasan kenapa bangsa Indonesia menolak tegas adanya penjajahan di muka bumi, karena penjajahan hanya akan membawa kesengsaraann dan kehancuran bagi bangsa yang dijajah.

            Sebuah pembelajaran yang penting bagi bangsa Indonesia, bahwa sebenarnya ada juga peninggalan dari pemerintah kolonial Belanda bagi bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dengan adanya benteng Fort Rotterdam ini, yang masih bisa kita nikmati hingga saat ini. Kokohnya benteng ini berdiri seakan menggambarkan betapa kokohnya cengkraman penjajahan kolonial Belanda di Indonesia dan bagaimana sulitnya perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan.

            Namun, darisegi bangunan, benteng Fort Rotterdam ini tampak anggun dan eksotis jika kita perhatikan dari kejauhan, sedangkan apabila kitaa datangi akan nampak gagahnya bangunan ini, jika dibandingkan dengan bangunan jaman sekarang yang mudah lapuk. Setidaknya, saat ini, benteng Fort Rotterdam bisa menjadi kebanggaan kita, bukan hanya bagi masyarakat Kota Masyarakat namun juga bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan bagi bangsa Indonesia. Sebuah legacy yang harus tetap dipertahankan keberadaannya supaya bisa menjadi saksi bisu sejarah bangsa kita kepada anak cucu kita nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun