Mohon tunggu...
Travel Story

Geblek, Jajanan Kulon Progo

28 April 2017   11:06 Diperbarui: 28 April 2017   11:14 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KULONPROGO, YOGYAKARTA. Tidak hanya wisata alam saja yang menjadi tujuan para wisatawan untuk pergi ke Kulon Progo, namun jajanan khas daerah tersebut pun menjadi tujuan para wisatawan.

Geblek ya itulah sebutannya. Geblek ini bukan ungkapan kata untuk menghina melainkan sebuah makanan khas dari kabupaten Kulon Progo. Geblek merupakan suatu identitas yang membedakan kabupaten Kulon Progo dengan kabupaten lainnya yang ada di Yogyakarta.

Geblek dapat dikatakan seperti cireng, yang membuat kedua makanan itu berbeda ialah bentuk serta cita rasa yang dimiliki. Geblek mempunyai bentuk seperti angka delapan dan rasa asli dari aci yang digoreng sedangkan, cireng mempunyai banyak rasa seperti balado, pedas, asin dan sebagainya. Walaupun sebenarnya Geblek ini dapat dibuat dengan berbagai macam rasa.

Mencari penjual geblek di kabupaten Kulon Progo ini tidaklah sulit, karena banyak sekali penjaja makanan khas yang satu ini. Saya membeli jajanan atau makanan khas ini di pasar tradisional Kasihan, Kulon Progo. Dengan harga yang terjangkau tanpa mengocek harga yang tinggi anda sudah bisa menikmati makanan khas Kulon Progo ini.

Cara pembuatan Geblek ini tergolong mudah. Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasaran. “Bahan-bahannya biasa aja mbak, dengan menggunakan tepung kanji, kelapa parut, bawang putih, ketumbar, penyedap rasa kayak Royco, Masako,serta garam dan air” Kata Pak Budi Penjual Geblek di Pasar.

Geblek ini lebih enak dinikmati saat panas, jika sudah dingin cita rasa serta kekenyalan dari Geblek tersebut akan berkurang karena lebih keras. Tidak hanya dapat dimakan langsung tetapi, Geblek ini juga dapat dibawa sebagai oleh-oleh untuk orang-orang terkasih. Geblek ini juga sangat awet jika kita membawanya dalam keadaan mentah atau dapat kita goreng saat sudah sampai tujuan kita. Geblek ini bisa bertahan kurang lebih 3 – 4 hari walaupun bahan-bahan yang terdapat dalam geblek tersebut tanpa adanya bahan pengawet. (Santha Oktabriancha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun