Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Teroris, Sebaiknya Mengkaji sebelum Menyimpulkan

11 Januari 2015   20:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Dunia mendadak dikejutkan oleh aksi teroris yang terjadi di Paris, Perancis. Walau berita dalam negeri hingga saat ini masih ramai dengan peristiwa jatuhnya pesawat sebuah maskapai penerbangan, namun aksi teroris di Paris cukup mencuri perhatian dan berdampak. Tak berselang jauh dari kejadian di Paris, sebelumnya tetangga Indonesia yaitu Australia pun sempat dikejutkan oleh aksi teror yang dilakukan perorangan dengan skema penyanderaan yang berakhir dengan jatuhnya korban.

Menilik jauh ke belakang sebelum aksi teror yang terjadi hingga saat ini, mungkin hal yang masih teringat yaitu peristiwa 11 September 2001 atau disingkat 9/11 dimana sebuah aksi teror terencana dengan menabrakkan pesawat berpenumpang ke gedung pencakar langit World Trade Center. Sontak dunia dibuat gempar, hal yang sungguh diluar nalar apabila dipikirkan negara adidaya seperti Amerika sampai menjadi korban aksi teror kala itu. Kejadian itupun bisa dikatakan sebagai batu lompatan betapa destruktifnya aksi teroris. Dan setahun berselang dari kejadian itu giliran Indonesia menjadi sasaran aksi teror dengan peristiwa Bom Bali. Lalu yang menjadikan pertanyaan dari aksi teroris yang telah terjadi, mengapa seolah teroris ini begitu sulitnya untuk dibasmi?

Disini Penulis tidak akan membahas siapa yang berada dibalik aksi teroris yang terjadi, namun dari keterbatasan Penulis miliki Penulis mencoba untuk mengkaji apa itu teroris? Seperti kita ketahui bahwa setiap aksi tentu selalu ada motiv (maksud dan tujuan) dibelakangnya. Dalam bentuk apapun aksi teroris tidaklah dibenarkan dikarenakan jelas merugikan, memakan korban, mengundang pilu dan haru, serta kecaman banyak orang. Teror disini dapat diartikan sebagai peringatan, suatu ancaman, maupun sebuah bentuk perlawanan dengan cara menebarkan ketakutan dan kekhawatiran kepada banyak orang.

Saat aksi teror berlangsung sebenarnya melalui media tanpa disadari ada sebuah pesan yang disampaikan kepada setiap pihak yang melihatnya dimana gambaran betapa rentan dan rapuhnya pertahanan dan perlindungan negara kepada warganya dan itulah yang selalu ingin ditunjukkan oleh mereka (teroris). Untuk menyebarkan hal tsersebut dapat dibilang para teroris pun juga mengembangkan diri mereka dengan beragam perkembangan terknologi dan informasi, tak terkecuali media sosial. Media ini layaknya seperti iklan promosi mereka untuk menyampaikan pesan serta bagaimana cara mengembangkan sayap mereka ke belahan penjuru dunia. Dikarenakan hal tersebutlah teroris begitu sulit sekali dibasmi, hingga saat ini sesekali pemberitaan mengenai penangkapan teroris masih saja menetap di negeri ini.

Selain motiv, apa yang perlu diperhatikan khususnya kita semua dalam menanggapi aksi teror yang terjadi bahwa aksi teror tidak ada kaitannya dengan SARA (Suku, Agama, Ras, Antar golongan). Justru mereka para teroris memanfaatkan SARA sebagai kedok pembenaran akan aksi teror yang mereka lakukan. Mengapa demikian? Seperti dikatakan sebelumnya bahwa aksi tersebut adalah sebuah teror, tidak lebih menebar rasa ketakutan dan kekhawatiran. Dengan SARA para teroris berupaya menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran antar individu sehingga membentuk suatu polemik (masalah) baru yang dapat menyebabkan permusuhan. Dengan terciptanya permusuhan saling benci dalam lingkup kecil maupun besar maka para teroris akan lebih mudah masuk dan melancarkan aksinya.

Oleh karena semua itu maka sebaiknya kita mengkaji terlebih dahulu sebelum kita menyimpulkan atau membuat suatu statement yang justru malah akan membuat suasana tambah memanas dan ricuh dikarenakan itulah tujuan aksi teror yang ingin mereka (teroris) realisasikan. Indonesia sebagai negara dengan beragam perbedaan diibaratkan sebagai gapura selamat datang kepada para teroris, terlebih tidak saja perbedaan yang bisa menyebabkan permusuhan di negeri ini melainkan adanya peran kepentingan sangatlah mudah untuk menggiring sekelompok orang untuk melancarkan aksi teror. Kiranya apa pesan dari artikel yang Penulis sampaikan  adalah marilah kita memperkokoh persatuan kesatuan Bangsa Indonesia ini, janganlah menjadikan perbedaan sebagai celah yang justru dapat berakibat fatal bagi Bangsa ini kedepan harinya. Selayaknya perbedaan tidak bisa disatukan, namun setidaknya kita dapat hidup selaras berdampingan saling bahu membahu menjaga dan membangun Indonesia yang lebih baik, masa kini dan untuk masa yang akan datang. Demikian artikel dari Penulis, mohon maaf apabila ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik pribadi Penulis. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun