Bagi penggemar superhero-superhero Marvel kehadiran film Spiderman Homecoming begitu dinantikan, hal tersebut cukup beralasan sebagaimana kekecewaan para fans pada remake Spiderman sebelumnya (The Amazing Spiderman 2, diperankan oleh Andrew Garfield) dan musibah yang dialami Sony Picture selaku pemegang hak membuahkan terobosan untuk menggabungkan tokoh superhero idola ini ke Marvel Cinematic Universe bekerjasama dengan Marvel Studio dalam project The Avengers.
Langkah Sony Picture dapat dibilang tepat, penunjukan Tom Holland selaku pemeran utama dan kemunculan Spiderman pada film Captain America Civil War membuahkan respon positif. Skrip cerita dimana pada saat itu Peter Parker secara langsung dimentori oleh Tony "Ironman" Stark dengan dibekali kostum modernnya membuat penonton terkesima, walau sekilas tokoh Spiderman mampu mencuri perhatian dalam film itu diantara segelintir superhero-superhero Marvel ikonik didalamnya. Akan tetapi bilamana anda begitu ingin menyaksikan film (Spiderman Homecoming) ini maka sebaiknya anda jangan berekspektasi lebih.
Dalam acara nobar Premiere Spiderman Homecoming yang diadakan oleh Oppo Indonesia hari Selasa malam kemarin. Setelah selesai menontonnya entah apa yang terjadi, nampaknya Marvel dan Sony menciptakan formula baru dan sangatlah berbeda dibandingkan tokoh superhero lainnya. Tokoh Spiderman dalam film ini digambarkan sebagai Peter Parker yang masih sangat muda dan di jenjang sekolah, sangat berbeda dibandingkan film Spiderman sebelumnya yang dibintangi Toby McGuire (kala itu sebagai intership di Daily Bugle) maupun Andrew Garfield (kala itu sebagai baru lulus sekolah). Kemudian jangan harapkan kehadiran Paman Ben, Bibi May yang renta, Gwen (pacar Spiderman pada seri The Amazing Spiderman), ataupun Mary Jane (secara tidak langsung tetap disisipkan dalam film ini) karena film ini benar-benar di remake.
Alkisah film ini membawa ke 8 tahun setelah peristiwa pada terbentuknya The Avengers pasca kota New York diserang oleh bangsa Chitauri. Serpihan-serpihan kekalahan bangsa Chitauri pada kejadian tersebut menjadi komoditi yang sangat berharga, teknologi alien diperebutkan untuk dijadikan senjata dan diperjualbelikan.Â
Musuh utama Spiderman kali ini adalah Vulture atau Adrian Toomes yang diperankan oleh aktor kawakan Michael Keaton, Toomes merasa kecewa dikarenakan usahanya (mengumpulkan barang  bekas) dipaksa berhenti. Dendam akan ketidakadilan yang ia rasakan dan himpitan ekonomi menjadikan dirinya penjahat dengan memanfaatkan jubah terbang mengadaptasikan teknologi Chitauri, berikut dengan tim yang dimilikinya Toomes mengedarkan teknologi alien ke jalan-jalan untuk meraup keuntungan. Aksi Toomes terendus Spiderman yang merasa janggal darimana senjata alien itu berasal dan ia pun berupaya menghentikannya.
Spiderman yang anda saksikan nanti adalah tokoh Peter Parker yang masih dalam masa pubertas, tokoh ini digambarkan sebagai seorang anak yang cerdas, jujur, pemalu, dan emosi yang masih labil. Skrip film seolah membawa penonton kedalam kemelut pada diri  Peter Parker yang dihadapkan pilihan menjadi seorang superhero ataukah menjalani kehidupan normal layaknya manusia biasa. Tekad Peter Parker untuk menjadi superhero memang sudah bulat berkat dukungan kostum canggih yang diberikan Tony Stark kepadanya, namun ia masih seorang remaja yang perlu banyak belajar dalam mengambil sebuah keputusan.
Dari segi kualitas, film Spiderman Homecoming cukup menarik. Â Namun sayangnya ada beberapa aspek yang Penulis nilai kurang diantaranya, kemunculan Ironman di film ini pun semata-mata lebih bertujuan untuk menaikkan pamor film dan Ironman sendiri tidak turun tangan melawan Vulture. Kemudian sisi kehidupan Peter terlalu intens sehingga penonton lebih condong diperlihatkan scene perbincangan dan kekonyolan ketimbang aksi. Lalu dalam film ini cukup banyak adegan yang terasa garing dan canggung, mungkin disebabkan oleh penokohan Peter Parker yang terlampau polos. Di sisi lain pemeran-pemeran tokoh lain dalam film ini pun kurang mengena bahkan hanya sebagai penggembira saja.
Film Spiderman Homecoming ini sudah bisa anda saksikan mulai hari Rabu ini (5/7/2017) di bioskop-bioskop tanah air. Kiranya tak perlu ragu untuk menontonnya dikarenakan secara rating film ini masih terbilang layak dan menghibur. Jika anda hendak menontonnya, sebagai penutup Penulis sarankan jangan tunggu scene end creditnya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H