Kiranya dari apa yang Penulis amati bahwa sampai jangka waktu satu tahun masa pemerintahan saat ini merupakan masa pembelajaran yang sangat berharga bagi pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berdasarkan lingkup apa yang terjadi dalam kabinet "kerja"-nya. Menindaklanjuti dari wejangan Presiden Jokowi kepada susunan kabinetnya yaitu "kerja, kerja, dan kerja" nampaknya Penulis lihat semacam ada salah persepsi yang dilakukan oleh para jajaran elitenya, entah apakah dikarenakan minimnya komunikasi atau salah informasi dimana terkadang beberapa menterinya membuat blunder. Sebagian dari susunan kabinet yang Presiden Jokowi buat memang tidak disangkal beberapa dari mereka membuat gebrakan hingga terobosan baru yang berfokus kepada kedaulatan Indonesia dimata dunia serta bertujuan mengangkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia, namun untuk sebagiannya lagi entah apakah bingung mau membuat gebrakan seperti apa hingga ucapan maupun gebrakan lebih dahulu dikumandangkan justru membuat polemik di masyarakat sebagaimana menimbulkan persepsi negatif bagi pemerintahan Presiden Jokowi yang beliau pimpin.
Apa yang terjadi sebaiknya perlu segera disigapi oleh baik Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebagaimana apabila gambaran buruk yang diberikan masyarakat kepada menterinya maka akan berdampak kepada image mereka sebagai pemimpin negara. Komunikasi internal perlu dibenah ulang agar terjalin lebih baik lagi, informasi perlu di up to date lebih giat lagi untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman hingga berkembang menjadi polemik di masyarakat. Ada hal penting perlu ditekankan kepada para jajaran kabinet sebagaimana pemerintahan sekarang berkuasa didaulat oleh suara rakyat, dimana Presiden dan Wakil Presiden terpilih bukan dikarenakan memimpin dari sebuah partai akan tetapi beliau-beliau dipilih dikarenakan kecintaan masyarakat terhadap sosok yang mereka miliki.
Para menteri tidak bisa seenaknya berbuat semaunya, berucap sekenanya, maupun mengangkat sebuah isu yang kiranya mengusik ketentraman masyarakat Indonesia, sebagaimana lingkup pemerintahan bukanlah tindak tanduk seseorang saja disana dan apa yang dilakukan adalah cerminan seperti apa pemerintahan saat ini. Jangan apa-apanya ditindaklanjuti dengan eksekusi langsung, penting lakukanlah koordinasi terlebih dahulu dengan para pimpinan dimana dibalik pemimpin negara berada kekuatan rakyat Indonesia disana. Jika menginginkan agar nama pribadi dikumandangkan oleh rakyat jangan hanya dilakukan berdasarkan inisiatif pribadi semata, tanggungjawab tugas sebagai menteri ada kepada pemimpinnya dan setiap apa yang keputusan menteri buat maupun lakukan ingatlah bahwa ada nasib rakyat Indonesia didalamnya.
Bentuk pemerintahan yang baik bukan dalam artian tanpa kritik sebagaimana dalam kritik menandakan bahwa ada hal-hal yang perlu diperbaiki dan perlu ditingkatkan lagi, namun banyak bermunculan kritik dapat mebuahkan pertanyaan akan kemampuan yang dimiliki. Apabila seseorang dikatakan sukses maka ia akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan apa yang ia capai, namun dikala seseorang itu gagal maka tidak berlaku alasan maupun pengecualian dikarenakan ia telah terbukti gagal. Masa jabatan lima tahun bisa dibilang cukup lama, akan tetapi seiring pemerintahan berjalan setiap detik adalah pembuktian. Apabila seorang menteri memiliki ketidakmampuan ketika menjabat maka ia pun harus siap menerima konsekuensi jikalau suatu saat akan diganti, namun sebelum hal tersebut kemungkinan terjadi janganlah melakukan sesuatu karena anda cinta jabatan melainkan kecintaan anda kepada Indonesia sebagaimana kecintaan anda terhadap Indonesia maka akan dibalas kecintaan rakyat Indonesia kepada pribadi anda. Semoga Indonesia lebih baik kedepannya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H