BlackBerry Leap (sumber : gsmarena.com)
Mungkin kabar ini sudah usang dimana dikabarkan pada akhir tahun 2014 Research In Motion (RIM) mencoba peruntungan di tahun 2015 dengan memperkenalkan salah satu dari dua produk smartphone teranyar mereka pada bulan Maret ini yaitu BlackBerry Leap dengan Operating System (OS) BlackBerry 10. Memperhatikan langkah yang RIM lakukan menurut Penulis cukup beresiko bahkan bisa dibilang nekat, mengapa?
Pertama, apabila dilihat dari lingkup Operating System tentunya BlackBerry 10 (10.3.1) akan berhadapan kedigdayaan dua OS kenamaan iOs (Apple) dan Android (Google), belum lagi mereka juga akan menghadapi Windows 10 mobile menjadikan sebuah tantangan yang sangat berat pasti mereka hadapi sebagaimana OS tersebut sudah memiliki ciri khasnya masing-masing dan terus berkembang guna menarik minat user baru. Apabila BlackBerry Leap tidak dapat mencakup ekspektasi (harapan besar) para pengguna smartphone khususnya di Indonesia maka kemungkinan besar produk ini akan tersisih sebelum awal kompetisi layaknya nasib Z10.
Kedua yaitu pangsa pasar, memang BlackBerry memiliki keunikan berupaya konsisten mengeluarkan produk terbaru dengan OS yang mereka kembangkan sendiri layaknya iOs oleh Apple. Terbesit masih adanya rasa optimis sebagai gambaran mereka yakin bahwa selain masih adanya user setia pengguna BlackBerry di luar sana dan kemungkinan masih adanya peluang mengubah kondisi yang mereka hadapi sekarang sebagaimana harapan nama BlackBerry kembali disegani dibarengi penjualan produk yang tinggi. Menanggapi hal ini melihat dinamika pangsa pasar smartphone di Indonesia, masih ada kemungkinan BlackBerry Leap menarik minat sebagian masyarakat untuk mencobanya. Jikalau saja BlackBerry tidak memberikan perubahan yang signifikan atau tidak adanya pembaharuan sesuatu yang menjadi daya tariknya maka Penulis prediksi pamornya tidak akan berlangsung lama.
Ketiga yaitu spesifikasi dan harga, menurut informasi beredar BlackBerry Leap direncanakan akan dipasarkan secara luas awal bulan April 2015 mendatang (belum diketahui kapan akan hadir di Indonesia) dengan bandrol harga $275 (berkisar Rp.3.575.000,- dengan perkiraan kurs Dollar US = Rp.13.000,-) bisa dikatakan tidaklah murah dan masuk segmen middle class smartphone. Dengan kisaran harga tersebut mencakup spesifikasi yang dimiliki BlackBerry Leap yaitu OS BlackBerry 10.3.1, layar 5 inch (16M colors, 720 x 1280 pixels, 294 ppi pixel density), Dual-core 1.5 GHz Krait Qualcomm MSM8960 Snapdragon S4 Plus, GPU Adreno 305, RAM 2GB, internal memory 16GB (up 128Gb MicroSD), kamera belakang 8 MP (3264 x 2448 pixels, autofocus, LED flash) dan kamera depan 2MP 720p, serta dibekali daya baterai 2,800 mAH Li-Ion, memang dapat dikatakan sepadan dan wajar. Namun dengan harga sedemikian rupa Penulis beranggapan para pengguna smartphone akan berpikir dua kali untuk membelinya, apalagi dengan cakupan harga tersebut Penulis kira beberapa smartphone berbasis Android lebih digemari.
Kesimpulan bahwa BlackBerry Leap hadir mengisi nama besar RIM dan masih mengutamakan sisi profesionalitas dalam lini produknya. Mengingat penggunaan smartphone dimasa kini yang terus berkembang (lebih kepada sisi hiburan) dan berubah menurut trend, tentunya membuahkan pertanyaan apakah produk terbaru BlackBerry ini mampu bersaing dalam sengitnya pangsa pasar dunia smartphone. Sebagaimana pula produk ini belum hadir di pasaran maka patut untuk dinantikan kiprah dari BlackBerry Leap ini kedepannya seperti apa. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H