Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berharap KompasianaTV Mengundang KPI

20 Januari 2015   21:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:44 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengawali artikel ini jujur sebagai Kompasianer bahwa Penulis tidak menonton KompasianaTV, bukan karena alasan tidak suka (bagaimana bisa, baru tayang perdana kemarin) akan tetapi masalah teknis dikarenakan televisi di rumah tidak dapat menerima frekuensi KompasTV dengan baik. Rumah yang Penulis tinggali ibarat sebuah gubuk kecil yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan besar dan tinggi sehingga jangankan frekuensi televisi terganggu, sinyal handphone pun kadang naik kadang turun tidak jelas apakah berfungsi apa tidak. Belum lagi tidak seperti kebanyakan orang dimana televisi menghiasi segala penjuru rumah, apakah itu ada di ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar tidur, bahkan kamar mandi sekalipun. Televisi di rumah Penulis hanya punya satu buah tepat berada di ruang keluarga dan materi program acara televisi dipilih berdasarkan apa yang diminati oleh mayoritas penghuni rumah, kalaupun Penulis tidak suka alternatif handphone dan komputer menjadi media untuk masukan informasi apa yang terjadi disekitar dan hiburan itupun harus disyukuri walau tetap terbatas.

Penggunaan televisi terbatas juga disebabkan Penulis pun tidak begitu hobi menonton program acara yang tayang di televisi, bayangkan saja sekarang ini berapa banyak stasiun televisi lokal yang ada (Penulis kira-kira sekitar 19 stasiun televisi banyaknya) tentu kebelinger jikalau menonton seluruhnya. Walaupun demikian Penulis gemar mengamati sisi dibalik sebuah program acara seperti materi yang dibawakan, daya tarik yang ditawarkan, dan tujuan program acara tersebut. Televisi pun diantaranya menjadi bahan materi yang Penulis angkat di Kompasiana karena dunia pertelevisian Penulis anggap menarik, salah satunya KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Jujur sebagai pribadi disini Penulis minim informasi akan apa itu sosok KPI ini, siapa mereka dan apa tugas mereka, mengapa mereka ada dan apa yang mendasari mereka memutuskan suatu tindakan. Gambaran yang Penulis dapat hanya berdasarkan apa yang telah KPI lakukan, seperti teguran-teguran yang diberikan kepada program acara disebuah stasiun televisi yang dipublikasikan melalui fanbook. Hal yang menarik lainnya yaitu respon masyarakat itu sendiri, dari apa yang Penulis amati bahwa masyarakat pun tidak secara pasti mengetahui KPI ini apa dan apa yang melatarbelakangi teguran tersebut. Maka dari itu jikalau saja KPI terkadang mengundang pihak stasiun televisi untuk kiranya sebagai langkah mediasi yang mereka ambil, Penulis berharap seandainya saja KompasianaTV mengundang KPI sebagai nara sumber. Penulis kira ini akan menjadi daya tarik tersendiri, menghadirkan KPI secara ekslusif kehadapan layar kaca pemirsa dan tentunya hal ini jangan dijadikan komoditi namun sebagai sumber informasi kepada masyarakat dimana KompasianaTV menjadi jembatan antara KPI dan masyarakat untuk saling mengenal satu dengan lainnya dalam lingkup menghadirkan program acara yang berkualitas, mendidik, bermanfaat, dan bermartabat. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik pribadi Penulis. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun