Kiranya sepekan ini, aktor Vin Diesel mengumumkan franchise ke-10 Fast & Furious bertajuk Fast X. Kabar tersebut sontak menimbulkan beragam respon dari berbagai kalangan publik dimana mayoritas menyatakan ketidaksetujuan hadirnya film itu dalam bentuk guyonan.
Sebagaimana penggemar film ketahui bahwasanya awal mula franchise Fast & Furious hadir ke layar lebar pada tahun 2001 lalu atau telah 21 tahun berselang dengan judul The Fast and the Furious.
Film The Fast and the Furious pertama ini mengisahkan seorang pemuda Brian O'Conner yang diperankan oleh mendiang Paul Walker yang direkrut oleh Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) untuk menyamar guna menangkap pembalap jalanan bernama Dominic Toretto (Vin Diesel). Alkisah karena kedekatan yang terjalin antara Brian dan Dom, Brian melepaskan Toretto untuk mengasingkan diri dan kemudian Brian memilih keluar dari LAPD.
Kehadiran The Fast and the Furious bisa dikatakan mendapatkan respon cukup baik dari pemirsa. Dengan estimasi biaya produksi berkisar 38 juta Dollar US, film ini mampu meraup pundi-pundi uang hingga 206 juta Dollar US di seluruh dunia. Film The Fast and the Furious bahkan menjadi hype di kalangan muda mudi dengan maraknya balapan liar ilegal dan bahkan menurut hasil studi di tahun 2018 bahwa film ini mempengaruhi pengemudi untuk mengegas kendaraannya lebih kencang di jalan dilandasi jumlah tilang yang terjadi.
Dua tahun berselang atau tahun 2003, franchise kedua Fast & Furious hadir dengan judul 2 Fast 2 Furious dengan menghadirkan kembali Brian O'Conner sebagai pemeran utama berikut aktor Tyrese Gibson yang berperan sebagai kerabat lama Brian. Mereka berdua berkerjasama untuk menjatuhkan bandar narkoba Carter Verone.
Kemudian franchise Fast & Furious terus berlanjut hingga seri ke-9 di tahun 2021 kemarin yaitu F9 (tidak termasuk spin off Hobbs and Shaw di 2019). Bisa dikatakan dari seri ke seri Fast & Furious terus berimprovisasi baik dengan menghadirkan kisah yang baru, aktor-aktor baru seperti halnya Jason Momoa dan Brie Larson yang dikabarkan turut serta dalam Fast X nanti.
Namun demikian tidak semua orang terkesan dengan improvisasi dengan semua yang franchise ini lakukan, termasuk Penulis pribadi.
Penulis menilai mulai dari franchise Fast & Furious ke-3 Tokyo Drift, alur dari Fast & Furious mulai aneh. Pengembangan cerita film yang sejatinya bertajuk aksi balapan liar seolah imajinasinya tak terkontrol manakala Dom berikut rekan-rekannya layaknya kumpulan superhero pembasmi kejahatan dengan mengalahkan kartel narkoba, pasukan elit, teroris super, hingga menghancurkan satelit (project Aries) di orbit Bumi.
Ceritanya pun mulai tidak konsisten manakala karakter Letty Ortiz (Michelle Rodriguez) dan Han (Sung Kang) seperti bangkit dari kubur. Kehilangan besar franchise ini atas mendiang Paul Walker nampak mendorong penulis script untuk bereksperimen dengan menampilkan aksi di luar nalar.
Mungkin banyak pula yang tak sependapat dengan apa yang Penulis ungkapkan dengan alasan Fast & Furious merupakan rangkuman karya fiksi yang notabene hanya bertujuan untuk menghibur. Penulis kira itu sah-sah saja.