Bagi Anda penggemar film-film Hollywood maka siapa kiranya yang tidak mengenal dua aktor ini, Ben Affleck dan Matt Damon. Keduanya merupakan sahabat karib dan aktor ternama yang telah membintangi film-film besar di layar lebar serta meraih beragam prestasi di ranah perfilman. Sebut saja Piala Oscar dalam film Good Will Hunting di tahun 1997, film ini melambungkan karier keduanya berkat raihan Piala Oscar dalam kategori Best Original Screenplay berikut membawa mendiang Robin Williams sebagai Best Supporting Actor.
Setelah 2 dekade mereka kembali dipersatukan dalam projek film berjudul The Last Duel (2021). Sebuah film berlatar kisah sejarah yang diangkat dari buku The Last Duel : A True Story of Trial by Combat in Medieval France oleh Eric Jager.
Film ini membawa kisah akan seorang ksatria Perancis bernama Jean de Carraouges (Matt Damon) yang harus bertarung dengan mantan sahabatnya Jacques Le Gris (Adam Driver). Jacques didakwa telah memperkosa istrinya Jean yaitu Marguerite (Jodie Comer) yang meminta keadilan kepada kerajaan Perancis.
Secara teori sinopsis dari film The Last Duel bisa dikatakan telah menceritakan garis besar apa inti masalah berlangsung dalam film. Namun yang membuatnya menarik ialah penonton disajikan ihwal persahabatan Jean dan Jacques, motif dari masing-masing tokoh hingga bertikai, serta kesaksian istri Jean yang dibagi dalam tiga  alur.
The Last Duel turut menyajikan peran yang kuat dari setiap tokoh. Menurut penilaian Penulis, Matt Damon, Adam Driver, serta Jodie Comer sangat baik dalam membawakan karakternya. Anda dapat melihat emosi dari ketiga aktor berusaha tampilkan dalam film.
Selain itu film ini turut menyertakan pula cinematography yang apik. Walau konteksnya tidak banyak, akan tetapi The Last Duel mampu memperlihatkan akan seperti apa era atau masa Kerajaan Perancis dahulu kala.
Lebih lanjut, apa yang terpenting dari film The Last Duel ialah film ini mampu menyisipkan pesan akan apa yang ingin disampaikan didalamnya, yaitu momentum dimana para kaum wanita yang mengalami tindak kekerasan seksual agar mau bersuara. Loh kok?
Dalam suatu adegan dalam film ketika Marguerite meminta keadilan atas pemerkosaan yang dilakukan oleh Jaqcues. Sebagai korban kala itu Marguerite tidak hanya dicap sebagai istri yang tidak baik melainkan pula dikucilkan dan dijauhi oleh sahabatnya. Ia bahkan harus meyakinkan suaminya Jean bahwa dakwaan pemerkosaannya itu bukanlah suatu kebohongan.
Yang mungkin lebih miris lagi ialah ibu kandung Jean menanggapi sinis dakwaan menantunya itu dimana ia menganggap tindakan kekerasan seksual sebagai sesuatu hal yang lumrah yang dialami oleh kaum wanita di masanya. Hal tersebut ditenggarai oleh hak bagi kaum wanita masih lemah, para bangsawan dinilai kebal hukum, dan sosok ibu yang tidak ingin kehilangan anaknya (Jean) yang mau berduel membela Marguerite.
Namun apapun badai yang Marguerite hadapi, ia  tidak gentar dan terus berjuang mendapatkan keadilan. Hingga pada akhirnya Jean dan Jacques dalam satu arena berduel sampai salah satunya mati guna menguak kebenaran.