Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polemik Lajur Sepeda, Potret Rumitnya Jakarta

3 Juni 2021   08:39 Diperbarui: 3 Juni 2021   09:02 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Lajur Sepeda (Sindonews)

Penulis nilai sulit kiranya untuk dapat bersepeda dengan nyaman di Jakarta, hal itu disebabkan oleh tata kota yang buruk cenderung bongkar pasang. Contohnya saja visi membuat Jakarta ramah sepeda yang nampak sekali ugal-ugalan. Pebuatan lajur sepeda di Jakarta menurut Penulis lebih condong kepada upaya pencitraan ketimbang memikirkan apa-apa saja yang diperlukan untuk menunjang ekosistem pesepeda, contoh kecil saja kualitas jalan.

Di balik polemik yang terjadi, kita bersama bisa lihat betapa peliknya masalah yang terjadi di Ibukota dimana melibatkan beragam macam kepentingan di belakangnya. Di satu sisi semua pihak menuntut hak-nya, namun di sisi lain Pemprov DKI pun disini bersikap plin plan.

Lantas bagaimana solusi penyelesaian akan polemik lajur sepeda ini?

Melihat apa perkembangan terbaru dari polemik yang terjadi maka Pemprov DKI perlu bersikap tegas menindak kepada siapapun pihak yang tidak mengindahkan peraturan yang berlaku. 

Namun ke depannya pula jika Pemprov DKI memang serius ingin memfasilitasi pengguna sepeda maka Pemprov DKI harus punya gambaran ril bagaimana mewujudkannya dan meminimalisir permasalahan yang muncul dikarenakannya. 

Penulis apresiasi langkah Pemprov DKI untuk mencoba memfasilitasi keinginan para pesepeda, tetapi pada hakikatnya bilamana hal itu dilakukan justru menimbulkan masalah baru maka sebaiknya jangan dilakukan.

Kalau Jakarta memang tidak layak untuk dijadikan kota ramah sepeda, ya menurut Penulis untuk apa buang-buang anggaran dan lebih baik alokasikan kepada hal lain yang lebih manfaat bagi masyarakat.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun