Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah JK Akan Menjadi Juru Selamat Partai Demokrat?

16 Maret 2021   13:43 Diperbarui: 16 Maret 2021   13:54 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang mungkin perlu dikagumi dari sosok JK dari penelusuran Penulis ialah kiranya ia belum pernah sekalipun terdengar berseteru dengan pihak-pihak maupun tokoh manapun. Hal ini menandakan bahwa JK merupakan tokoh berpengaruh serta disegani oleh kawan maupun lawan politiknya.

Sebagai tambahan, JK pun pernah tercatat berperan penting sebagai mediator atau juru damai terhadap sejumlah konflik baik lingkup SARA, olahraga, maupun politik. Salah satunya yaitu ia berperan sebagai mediator saat dualisme Partai Golkar antara kubu Agung Laksono dengan kubu Aburizal Bakrie.

Lantas dari sekian hal yang Penulis jabarkan, apakah mungkin kiranya JK akan menjadi juru selamat terhadap dualisme yang terjadi dalam Partai Demokrat?

Ini yang tidak kita ketahui. Sebagai tokoh terpandang bahwasanya JK bisa menempatkan dirinya di posisi strategis kapanpun dan dimanapun ia dibutuhkan. Kiranya bukan hal mengejutkan jikalau JK turut serta sebagai mediator dalam dualisme Partai Demokrat semata-mata demi menolong SBY. Tetapi yang jadi pertanyaan Penulis ialah apakah posisi AHY akan tetap aman?

Karena dalam pertemuan itupun JK berpesan kepada AHY bahwa regenerasi di partai politik itu penting. Namun JK juga mengingatkan agar Demokrat tetap memikirkan pemilih tradisional.

Entah apa yang dimaksud JK dengan pemilih tradisional, apakah mereka para pemilih yang tidak mengidolakan adanya politik dinasti?

Sebagaimana pernah Penulis ungkapkan pula bahwasanya memang sebagai partai, Demokrat telah melakukan regenerasi politik dengan berpindahnya tongkat estafet dari SBY ke AHY. Akan tetapi kita bersama tahu bahwa publik hingga kini masih mempertanyakan apakah regenerasi Partai Demokrat ini apakah berlandaskan pertalian darah ataukah kompetensi sebagai pemimpin?

Entah apakah publik yang lain juga menyadarinya, bahwa Partai Demokrat seperti kopong isinya karena sangat minimnya kader-kader yang bisa menarik simpati masyarakat pada umumnya dan mengapa menjadi penyebab partai ini seolah kesulitan untuk bangkit kembali.

Seandainya saja JK benar menjadi mediator dan kisruh dualisme Partai Demokrat selesai kemudian AHY dengan legowo berkorban demi keutuhan partai maka apakah Demokrat dapat 180 derajat berubah seperti apa yang diharapkan?

Tentu kita juga tidak akan tahu pasti, namun sebagaimana orang katakan sosok Ketum menentukan visi dan misi partai berikut pula masa depannya. Seorang Ketum tidak hanya mendengarkan apa pandangan kadernya tetapi mampu pula mengarahkan para kader agar mewujudkan motif politiknya.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun