Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah JK Akan Menjadi Juru Selamat Partai Demokrat?

16 Maret 2021   13:43 Diperbarui: 16 Maret 2021   13:54 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisruh dualisme partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko hingga kini masih berlangsung dan belum memberi tanda kapan akan usai. Pasca KLB Deli Serdang, AHY bergegas mengambil langkah dengan mendatangi sejumlah pihak guna memastikan legalitas partai yang dipimpinnya.

Diantara pihak-pihak yang dikunjungi oleh AHY ialah pertemuannya dengan Jusuf Kalla pada Minggu (14/3).

Dalam pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu, AHY meminta saran kepada JK terkait kisruh yang dialami Partai Demokrat belakangan ini.

Terkait permasalahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat, JK berpesan kepada AHY sebagai pimpinan Partai Demokrat agar bersabar. JK bercerita bahwa Partai Golkar juga pernah mengalami hal serupa.

Pada akhir pertemuan, JK berpesan agar AHY terus menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh politik maupun tokoh-tokoh nasional lainnya.

Dikutip dari keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. AHY berujar, "Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahmi. Bagaimana pun Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK, Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY. Partai Demokrat juga menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai Ketua Umum". - Kompas TV

Menanggapi pertemuan AHY dengan Jusuf Kalla bagi Penulis pribadi menilainya sebagai momentum yang menarik. Lepas dari maksud tujuan silaturahmi yang AHY ungkapkan, bahwasanya kunjungannya tetap mengundang perhatian.

Kiranya prihal hubungan sejarah antara JK dan Partai Demokrat bukan hal tabu, karena sebagaimana AHY ungkapkan bahwa JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi SBY.

Akan tetapi apakah kunjungan AHY hanya dilatarbelakangi romantika Partai Demokrat dan JK?

Kiranya tidak bisa dipandang demikian sederhananya. Walau JK pernah menjadi wakil SBY pada periode 2004-2009, masyarakat pun tahu bahwa JK juga pernah menjadi wakil Jokowi di periode 2014-2019. Dengan kata lain, kedekatan JK dengan sosok-sosok di Istana masih lekat dan sekiranya dapat menggambarkan situasi kondisi disana.

Kemudian sebagai seorang pengusaha dan politisi, JK sudah malang melintang di ranah perpolitikan tanah air. Pengalamannya saat menjadi Ketum Golkar (2004-2009) bisa menjadi masukan bagi AHY akan bagaimana sosok pemimpin bersikap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun