Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jadi Menteri, Risma Kian Dekati DKI 1?

23 Desember 2020   10:01 Diperbarui: 23 Desember 2020   10:07 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan - Tri Rismaharini (Detik)

Selasa (22/12/2020) setelah dinanti-nanti pada akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle Kabinet Indonesia Maju Jilid 2, diantaranya Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut sebagai Menteri Agama, Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dan M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. Menurut rencana ke-enam sosok yang akan mengemban tugas barunya itu akan dilantik pada hari Rabu (23/12/2020).

Dari ke-enam nama-nama yang disebutkan, hadirnya Risma Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari P Batubara yang tersandung kasus korupsi Bansos cukup menarik perhatian. Risma yang merupakan kader PDIP dan dalam karier politiknya telah dua kali menjabat sebagai Walikota Surabaya periode 2010-2015 dan 2016-2020 acapkali menyita perhatian publik luas atas tindak tanduknya memimpin Surabaya.

Pada Pilgub DKI 2017 lalu, namanya sempat mencuat digadang-gadang sebagai kandidat kuat menghadapi pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Akan tetapi saat itu Risma menolak tawaran tersebut dengan alasan ingin fokus melayani warga Surabaya.

Terpilihnya Risma menjadi Mensos terlepas dari kinerja baiknya memimpin Surabaya, menurut Penulis pribadi tidak lepas dari agenda besar atau manuver politik PDIP yaitu Pilgub DKI 2022.

Sebagai menteri, Risma memang memiliki tugas dan tanggungjawab yang musti dilaksanakan. Namun bukan berarti dengan tugas barunya itu Risma tidak bisa mengamati bagaimana situasi kondisi Jakarta secara langsung dibawah kepemimpinan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.

Hadirnya Risma jelas menandakan bahwa rivalitas akan segera dimulai dan menjadi alarm bagi Anies Baswedan untuk mulai waspada.

Di masa kepemimpinan Anies Baswedan, segudang permasalahan Ibukota masih menjadi pekerjaan rumahnya. Diantara yang menjadi sorotan prihal Rumah DP Nol Rupiah, banjir musiman Jakarta, pengelolaan sampah Jakarta, dan Program Oke Oce. Anies terkesan lambat dan tidak fokus dalam bekerja, seperti halnya JPO tanpa atap Sudirman, perhelatan Formula E,  revitalisasi Monas dan Taman Ismail Marzuki, serta lajur sepeda yang kesemuanya lekat dengan pencitraan serta pro kontra.

Di level atas Anies kurang fokus akan kinerjanya, begitu pengawasannya di level bawah yang seolah apa adanya. Dibawah kepemimpinan Anies, kinerja satuan tugas kerap disoroti karena  cenderung bermalas-malasan. Di satu waktu mereka nampak rajin, namun di lain waktu entah dimana keberadaan mereka. Minimnya pengawasan membuat ada titik-titik di Jakarta yang luput diperhatikan. Sebagai gambaran saluran air di area Johar Baru yang dipenuhi oleh sampah warga.

Nama Tri Rismaharini mungkin membawa angin segar kepada warga DKI yang menginginkan ada perubahan signifikan terhadap karut marut kondisi Ibukota. Di lain sisi, hadirnya nama Tri Rismaharini menjadi ancaman kepada pihak-pihak yang bisa tidur nyenyak dari keberantakan yang terjadi di Ibukota.

Apakah Risma akan dicalonkan dalam Pilgub DKI 2022 mendatang, kiranya memang belum pasti. Apakah hadirnya Risma memotivasi Anies Baswedan untuk menutupi lubang-lubang kekurangannya, kiranya tak ada jaminan. Yang jelas hadirnya Risma di Jakarta akan menjadi tontonan seru mengikuti sepak terjang Anies pada sisa masanya sebagai Gubernur DKI.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun