Petamburan III, Jakarta Pusat. Kedatangan penyidik kali ini bertujuan untuk memberikan surat pemanggilan kedua kepada Rizieq Shihab terkait kasus kerumunan di acara hajatan putrinya.
Rabu (2/12/2020) penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali mendatangi kediaman Rizieq Shihab di Gang Paksi, JalanNamun, Polisi yang dihalangi laskar FPI sempat meninggalkan lokasi. Kemudian Polisi mendatangi kembali kediaman Rizieq sekitar pukul 13.20 WIB dan kembali mendapat halangan dari pasukan laskar FPI yang berjaga.
Para anggota laskar meminta aparat menunggu dahulu sembari mereka melakukan koordinasi dengan keluarga dan pengacara Rizieq. Hingga akhirnya satu orang penyidik diizinkan masuk ke kediaman, sedangkan polisi lainnya menunggu di muka gang. Sekitar lima menit kemudian penyidik itu keluar dan meninggalkan lokasi secara bersama-sama penyidik lain.Â
Awak media yang berupaya meminta konfirmasi apakah surat tersebut sudah diserahkan atau belum, laskar mengamuk dan meneriakkan makian kepada polisi. Awak media yang hendak menanyakan perihal surat pun diusir dan beberapa diintimidasi. - Tribunnews
Sekilas diatas gambaran akan betapa ribetnya buntut panjang imbas kerumunan massa HRS di Petamburan. Sebelumnya pihak kepolisian telah meminta keterangan ke beberapa pihak terkait mengenainya, diantaranya Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub DKI Riza Patria yang kini sedang melakukan isolasi mandiri dikarenakan tertular virus Covid-19. Sedangkan pihak Rizieq yang pula dimintai keterangan sebagai penyelenggara belum dapat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya dengan alasan kesehatan.
Disaat bersamaan, HRS meminta maaf terkait kerumunan massa di Bandara Soekarno-Hatta hingga Megamendung, Bogor, yang telah membuat keresahan. Habib Rizieq mengatakan pelanggaran protokol kesehatan tersebut terjadi tanpa kesengajaan dan diluar kendalinya sebagaimana pernyataan itu disiarkan dalam dialog nasional 212 pada akun YouTube FPI.
Menanggapi kabar diatas, Penulis sebagai orang awam hanya dapat menghela nafas panjang dan bertanya-tanya sampai kapan drama soal kerumunan massa di Petamburan ini akan selesai.
Nasi telah menjadi bubur. Dari pemikiran Penulis karena soal kerumunan ini seharusnya dapat diselesaikan dengan cara baik-baik dan bijaksana.
Pihak Rizieq sejatinya sejak dari awal seharusnya dapat memberikan contoh tauladan maupun menunjukkan itikad baik serta kooperatif memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.
Rizieq boleh saja mengatakan bahwasanya pelanggaran protokol kesehatan tersebut terjadi tanpa kesengajaan dan diluar kendalinya, namun bagaimanapun ia tetap wajib mempertanggungjawabkannya.Â
Baik kerumunan massa di Bandara Soekarno-Hatta hingga Megamendung toh menyangkut dirinya maupun para simpatisanya. Lepas dari itu, Rizieq perlu interopeksi diri selaku pemimpin mengapa seolah ia tidak bisa mengatur para simpatisannya. Pertanyaannya sederhana, kalau berpotensi melanggar protokol kesehatan, kenapa masih dilakukan?