Karakter anak baik laki-laki dan perempuan dalam merespon kepribadian dari Ayah dan Ibunya pun memiliki perspektif berbeda. Semisal karakter anak perempuan yang memandang Ayahnya adalah sosok protektif dan kerap lebih paham dengan apa yang permasalahan wanita hadapi (dalam cakupan menghadapi lawan jenisnya). Ayah bisa jadi tempat mencurahkan hatinya ketika ia menghadapi masalah maupun problematika percintaan.
2. Karakter Ayah yang kalem dan bijakasana
Dibandingkan sosok Ibu yang identik cerewet dan banyak aturan, sosok Ayah bagi anak dinilai jauh lebih tenang. Berbeda dengan anak laki-laki yang melihat hal tersebut sebagai rasa cinta dan perhatian Ibu kepadanya, anak perempuan melihat hal tersebut justru sebagai bentuk kekangan kepada dirinya yang berpotensi polemik.
Alhasil anak perempuan lebih memilih sosok Ayahnya karena dipandang memberikan keleluasaan lebih. Sosok Ayah dinilai lebih bijaksana ketimbang sosok Ibu karena Ayah membentuk aturan yang berlaku sesuai koridornya, sedangkan Ibu lebih mengedepankan "My Rules".
Sebagai contoh, ketika anak perempuan memiliki pacar dan mengajaknya jalan-jalan. Maka Ayah membuat kesepakatan agar si anak perempuan pulang tepat pada waktu yang ditentukan. Sedangkan bilamana berhadapan dengan sosok Ibu, mungkin yang terjadi ialah durasi jalan-jalan lebih sedikit bahkan dilarang sama sekali.
3. Kodrat
Alasan yang ketiga ini memang tidak bisa ditampik kedekatan antara Ayah dan anak perempuan maupun Ibu dan anak laki-lakinya merupakan bagian dari kodrat manusia atau hukum alamnya demikian.
Kenapa Ayah dekat dengan anak perempuan kembali kepada bagaimana interaksi dapat terjalin diantara lawan jenisnya. Dengan anak perempuan dekat dengan Ayahnya maka ia bukan saja belajar akan karakter kaum Pria, tetapi juga jadi unsur penilaian kelak akan seperti apa calon (Suami) pendamping hidupnya dan sosok Ayah bagi anak-anaknya nanti. Sedemikian pula hal itu juga terjadi kepada keterikatan Ibu dan anak laki-lakinya.
Pada hakikatnya keterikatan dalam cakupan keluarga baik Ayah, Ibu, dan anak apakah itu laki-laki maupun perempuan bahwa kesemuanya dapat terjalin. Poin dasar yang terpenting ialah bagaimana dan seberapa intens interaksi antar individu dan individu didalamnya serta bagaimana pribadi menterjemahkannya.
Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H