pandemi Corona seperti sekarang Juru Bicara Covid-19 Achmad Yurianto dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo kerap berduet menyampaikan informasi terkini prihal perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Indonesia.
Senin waktu sore hari, tanggal 25 Mei 2020. Ada pemandangan tidak biasa hadir di layar kaca. Bilamana pada masaMaka tepat pada Lebaran kedua, Gubernur DKI Anies Baswedan nampak hadir dan turut serta menyampaikan beberapa informasi yang ditujukan kepada warga Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut Anies menyampaikan dua pesan penting kepada warganya yaitu prihal adanya kemungkinan terjadi gelombang kedua penyebaran virus Covid-19 di Jakarta pasca momentum Lebaran dan langkah Pemprov DKI telah lakukan selama pandemi menanggapi penurunan jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta.
Jujur saja kehadiran Anies saat itu menurut penilaian Penulis cukup mengejutkan. Apalagi sosoknya kerap kali berseberangan dengan pemerintah pusat dan ia lebih memilih mengasingkan diri melakukan konferensi pers di Balai Kota.
Entah apa yang terjadi, apakah ini sebuah pertanda baik? Bukan berarti Penulis tidak mengehendaki baik pemerintah pusat dan Anies Baswedan akur, namun Penulis memandang seperti ada yang menarik dibalik keharmonisan tersebut.
Cakupan yang pertama, tentu bisa dilihat dan dimaklumi bahwa saat ini baik pemerintah dan Anies sedang membutuhkan dukungan penuh atau support satu sama lainnya. Anies butuh support pemerintah untuk memuluskan rencana mengantisipasi arus balik pemudik yang ingin kembali ke Ibukota dan sekitarnya.
Kenapa demikian? Seperti Anies katakan ancaman akan kemungkinan gelombang susulan Covid-19 bisa saja terjadi. Dimana resiko penularan mungkin dapat berasal dari mereka para pemudik yang pulang dari wilayah zona merah. Semisal saja pemudik dari wilayah Jawa Timur yang belakangan ini menunjukkan trend kenaikan jumlah kasus pasien positif Corona.
Tentu Anies sadar betul, kekuasaan seorang Gubernur tentu sangat terbatas. Apalagi rencana antisipasi arus balik tak hanya melibatkan Pemprov DKI saja, melainkan pula unsur Polri dan TNI dimana panglima tertinggi berada di tangan Presiden.
Sedangkan pemerintah pusat sebagaimana Ibukota berada di Jakarta, mereka membutuhkan support Anies dalam rangka melangsungkan tatanan hidup baru atau New Normal dalam waktu dekat.
Hal kedua, kehadiran Anies saat itu bertujuan untuk mempublikasi bahwa secara tidak langsung pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di Jakarta berjalan sukses.Â
Implikasi penurunan jumlah kasus pasien positif per-hari di Jakarta belakangan ini bisa saja diakui jadi bukti sahih PSBB berhasil.Â