Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Terserah? Dengarkan Kisah Saya...

18 Mei 2020   09:39 Diperbarui: 18 Mei 2020   09:36 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramai tagar Indonesia terserah (Kompas)

Mungkin diantara kita masih lebih beruntung dari apa yang Guru senam itu alami. Diantara kita masih bisa dengan santai melahap makanan yang ada di meja makan. Diantara kita masih bisa bekerja walaupun dari rumah.

Diantara kita masih bisa tertawa dengan lebar seolah tidak memiliki beban hidup. Diantara kita masih ada yang tidak terlalu khawatir pandemi dikarenakan deposito dan tabungan melimpah. 

Tetapi mungkin tidak bagi Guru senam tersebut yang bertanya-tanya sampai kapan pandemi Corona ini selesai. Kapan ia dapat bekerja mengajari senam murid-murid di Sekolah dan ibu-ibu di Puskemas, karena ia harus menghidupi keluarganya.

Mengacu pada keadaan tersebut, lantas pertanyaannya apakah tagar mencerminkan rasa frustasi dan skeptis itu bisa jadi jawabannya? Apakah pandemi Corona ini akan selesai dengan berdebat? Atau sekiranya ada tidak yang mengetahui secara pasti pandemi Corona ini akan berakhir kapannya?

Penulis kira tidak satu pun pihak apakah itu pemerintah, politisi, tenaga medis, atau siapapun yang tahu persis kapan pandemi Corona ini akan selesai. Lalu pertanyaan besarnya apa yang kita akan lakukan dengan situasi penuh ketidakpastian ini?

Bahwasanya segala keputusan perlu dipikirkan matang-matang, memang benar. Bahwasanya menghadapi pandemi Corona ini butuh kedispilinan berikut ketegasan, itu betul. 

Di sisi lain bahwasanya hidup harus terus berjalan. Bukan cuma hari, minggu, bulan, tetapi tahun-tahun kedepan toh perlu juga dipikirkan. Kita tidak bisa egois hanya memikirkan diri sendiri, bahwasanya ada pula hidup orang lain yang perlu kita perhatikan dan tidak hanya mengenai persoalan Corona semata. 

Pandemi Corona ini musibah dan kita rasakan bersama-sama, berhentilah saling menyalahkan karena takkan menyelesaikan apa-apa. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun