Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Stafsus Milenial Mundur, Dalih Konflik Kepentingan ataukah..

25 April 2020   13:33 Diperbarui: 25 April 2020   13:33 59652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stafsus Millenial Presiden (Kompascom)

Sejatinya akhir-akhir ini perhatian publik tertuju kepada para millenial Staf Khusus Presiden di Istana. Dua dari tujuh Stafsus tersebut yaitu Chief Executive Officer sekaligus Co-Founder Ruang Guru Belva Devara dan CEO Amartha Andi Taufan belum lama ini mundur dari jabatan yang baru sekitar 5 bulan diembannya.

Mundurnya dua Stafsus millenial Presiden Jokowi ini Penulis nilai cukup menarik dan aneh bilamana diperhatikan. Dikarenakan momentum hampir serentak mundurnya dua orang tersebut dijadikan kesempatan segelintir pihak untuk mendesak agar Stafsus millenial yang lainnya mengundurkan diri.

Terkait desakan agar Stafsus millenial itu pun menurut Penulis alangkah konyol dimana dalih ketidakjelasan apa tugas sebagai Stafsus millenial di Istana serta adanya kekhawatiran terjadinya conflict of interest menjadi poin utama yang disangkakan. 

Padahal jika kita amati Stafsus Presiden itu total ada tiga belas orang, lantas pertanyaannya kenapa yang disorot hanya muda mudi yang berjumlah tujuh itu saja? 

Kemudian di situasi kondisi Indonesia sedang fokus-fokusnya melawan pandemi Coronavirus maka Penulis perkirakan setiap elemen dalam pemerintahan tentu ditugaskan untuk saling bahu membahu dalam upaya menangani pandemi Coronavirus, kiranya tak terkecuali para Stafsus millenial Presiden. 

Singkatnya penunjukkan para Stafsus millenial tersebut sudah melalui pertimbangan serta maksud dan tujuan yang jelas. Prihal apa tugas mereka dan kapan akan digunakan itu merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi. Kok kenapa Anda-anda yang sewot?

Terlepas dari itu semua mundurnya Belva Devara dari jabatan Stafsus Presiden bagi Penulis memberikan isyarat lain jika ditelusuri poin-poin yang jadi sorotan oleh publik. 

Sebagai gambaran terpilihnya Ruang Guru sebagai mitra kerja pemerintah dalam program Kartu PraKerja toh secara jelas telah sesuai dengan prosedural yang berlaku. Tak hanya Ruang Guru disana, ada begitu banyak mitra kerja lainnya yang diserta oleh pemerintah dalam program Kartu PraKerja.

Kemudian prasangka kepemilikan saham Ruang Guru, ini pun menurut Penulis cukup aneh bilamana diprasangkakan? Baru kali ini Penulis melihat media begitu aktif menyoroti sebuah perusahaan startup teknologi terkecuali adanya dugaan pihak-pihak yang mengarahkan kesana.

Dalam kesimpulannya apa? Indikasi sorotan akan Stafsus millenial Presiden dalih conflict of interest ini bukan hanya menjadi kesempatan untuk menjatuhkan kredibilitas Jokowi, tetapi ada motif lain dibelakangnya yaitu motif persaingan bisnis antar startup.

Bilamana Penulis amati nampaknya ada segelintir pihak yang tidak menginginkan startup teknologi Ruang Guru untuk berkembang dimana posisi Belva Devara sebagai Stafsus Presiden kala itu memungkinkan hal tersebut menjadi kenyataan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun