Kaget, begitulah ekspresi Penulis setelah mengetahui kabar duka atas meninggalnya Kompasianer Thamrin Sonata. Selama hari Selasa hingga sore kemarin, akun Facebook Penulis memang tidak dicek sama sekali, hingga satu postingan dari Ibu Muthiah Alhasany moderator di Komunitas Commuter Line di Kompasiana (CLIKompasiana) menuliskan (status 4 jam lalu) bahwa Pak Thamrin Sonata telah berpulang ke rahmatullah.
Penulis memang tak mengenal dekat Pak Thamrin Sonata seperti apa, namun acapkali kami bertemu di acara  Kompasiana seperti Kompasiana Nangkring dan Kompasianival. Kala kami bertemu maka pembicaraan kami tak jauh-jauh dengan isu-isu yang marak dibicarakan publik maupun lingkup mengenai blog keroyokan ini Kompasiana.Â
Pertemuan terakhir kami pun di acara Kompasiana Nangkring tepatnya beberapa bulan lalu pada acara Kompasiana Nangkring Menjaga Stabilitas Keuangan bersama Bank Indonesia di CGV Grand Indonesia. Kami bertegur sapa dan seingat Penulis kami duduk bersebelahan mengikuti acara berlangsung.
Penulis tak terlalu mengingat kapan pertama kalinya bertemu beliau, akan tetapi dalam memori Penulis sosok beliau adalah orang baik. Dalam perjumpaan kami, beliau selalu tampil sederhana, ramah, dan murah senyum. Rasa-rasanya sulit bilamana sebagai Kompasianer aktif tak sampai mengenal beliau dengan ciri khasnya tersebut.Â
Wawasan beliau sangat luas berikut semangat hidup tinggi yang beliau miliki, namun demikian sebagai orang hebat dan salah satu Kompasianer yang Penulis sanjung ialah tak ada sama sekali rasa sombong beliau tunjukkan.Â
Dengan kesederhanaan dan rendah hati beliau, ia dapat bergaul dengan siapa saja dan begitu disegani. Beliau merupakan satu dari sekian alasan yang Penulis kemukakan kepada setiap orang untuk memulai menulis di Kompasiana. Figur yang patut dikenal karena begitu banyaknya pengalaman dan pengetahuan beliau.
Duka mendalam yang Penulis rasakan, Kompasiana kehilangan salah satu orang hebat. Karya-karya beliau akan kekal, sosok beliau akan selalu dikenang, dan semangat literasi yang beliau tularkan akan terus berlanjut.Â
Terima kasih Pak Thamrin Sonata, terima kasih atas kenangan-kenangan indah yang Bapak luangkan kepada kami, terima kasih atas inspirasi serta ilmu yang Bapak berikan kepada kami semua. Selamat jalan dan semoga amal kebaikan Bapak menjadi bukti layak ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Amin ya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H