Harga untuk sebuah karya epoclay sendiri berkisar antara 1 juta hingga 5 juta, hal ini kiranya dapat dimaklumi karena kesemua pengerjaan dilakukan secara handmade dan penuh dengan dedikasi serta ketelitian.
Sekilas dari beberapa genre gim disajikan, diantaranya game VR (Virtual Reality), RPG (Role Playing Game), simulasi, adventure, visual novel, dan lainnya dari bermacam flatform seperti game console (Nintendo Switch, PS4, dll), mobile game (tablet, smartphone), maupun PC (Personal Computer) yang dipasarkan melalui aplikasi Play Store, iTunes, dan Steam.
Penulis pun menyempatkan diri sekadar bertanya kepada seorang programmer dari pengembang gim (Agate) mengenai hal ini, baginya kecanduan gim bukanlah sesuatu yang jangan terlalu dikhawatirkan karena menurutnya seiring bertambah dewasanya seseorang diikuti perubahan kehidupan maupun kesibukannya lama-lama interaksi pada gim akan turut berkurang.Â
Sepakat dengan apa yang programmer tersebut sampaikan, Penulis menegaskan bahwa interaksi sosial benar-benar wajib dibutuhkan untuk mencegah kecanduan gim. Gim pun sebenarnya punya potensi untuk disalurkan kepada hal-hal yang positif, namun hal tersebut tergantung kepada bagaimana pribadi memetakannya.
Lanjut setelahnya, Penulis kembali ke area Timur area pameran. Disini Penulis menyempatkan diri melihat stand gim lokal bertema 2D scroll horror adventure Incubo oleh pengembang HEHE GAMEZ dan gim bergenre shooting maze Project Retrograde oleh pengembang Freemergency. Walau punya unsur genre yang berbeda, kedua gim ini Penulis amati sangat menarik.
Sayangnya Penulis tidak dapat mendengarkan apakah ada backsound menegangkan mengiringi permainan. Menurut rencana gim ini akan di  release bulan Oktober 2018 mendatang.
Bagi pemain yang karakternya dapat survive terakhir maupun menghancurkan lawan hingga terdorong pada tembok pembatas ataupun balok berwarna merah maka ia akan menang. Sayangnya gim ini masih dalam uji pengembangan, belum diketahui kapan waktu release finalnya.