Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Cara Mendapatkan Pasangan Hidup yang Baik?

9 Juli 2018   10:55 Diperbarui: 9 Juli 2018   11:06 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: truelove.photography

2. Mau dapat pasangan baik maka berkumpul atau bergaul dengan manusia-manusia yang baik, syarat dan kondisi ini adalah wajib. Ibarat bersahabat dengan pedagang minyak wangi yang membawa manfaat dan pandai besi yang malah membawa musibah, memilih dan memilah mana-mana saja manusia yang baik maka niscaya akan mengarahkan anda kepada pasangan hidup/jodoh yang baik.

3. Mau dapat pasangan baik maka carilah di tempat yang baik. Ya hal ini sudah mutlak karena manusia-manusia baik hanya berada di tempat-tempat yang baik. Logikanya seperti ini, buanglah sampah pada tempatnya. Anda tidak akan menemukan pasangan hidup yang baik di bak sampah, konteks dalam hal ini penting sebagai manusia berpikir (menggunakan akalnya) ketika mencari jodoh. Ketika seseorang tidak berpikir dengan baik dan terlena oleh hawa nafsunya maka yang ia sama saja menghadirkan bencana bagi dirinya.

4. Dan ketika anda mendapatkan pasangan yang baik maka yang anda bisa lakukan adalah mempertahankan dan memperbanyak kebaikan. Ya sejatinya anda tidak boleh pasrah hanya berdiam diri maupun merasa berpuas diri dengan keadaan. Ketika anda mendapatkan pasangan hidup yang baik hanya berdiam diri maka anda akan rugi. Pertahankan dan tingkatkan (kualitas pribadi) dengan kebaikan-kebaikan yang anda sudah usahakan dan perbanyak serta tularkan kebaikan-kebaikan kepada yang lain. Dengan begitu keluarga anda akan terjaga karena anda akan dikelilingi oleh kebaikan dan manfaat dari apa yang anda tanam dimana terus-menerus berbuah.

Terakhir, mungkin ada yang bertanya-tanya seperti apa sih pasangan hidup yang baik itu? Memang prihal pasangan hidup yang baik ini terasa ambigu dimana masing-masing individu punya pandangan berbeda dalam menilainya.

Mengacu pada hal tersebut maka Penulis akan menggunakan persepsi lain yaitu "wanita tidak baik untuk pria tidak baik". Tak sedikit peristiwa yang kita amati dalam kehidupan menggambarkan fakta yang ada mengenainya, sebagai contoh para koruptor yang mengikutsertakan anggota keluarganya, suami istri terlibat tindak kriminal, dan hal-hal buruk lainnya yang berkaitan dalam keluarga. 

Mereka-mereka bukan menghadirkan kebahagian, justru malah menciptakan kesusahan bagi hidupnya dengan menciptakan bencana dan mereka terima akibatnya.

Secara kesimpulan bahwa jelas bencana hadir dari hal-hal yang tidak baik dan salah satunya hadir disebabkan oleh pasangan hidup yang tidak baik. Jika kita menafsirkan kata bahagia maka kita akan menemukan bahwa bahagia ialah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan), maka sudah jelas hal tersebut dapat direalisasikan dengan cara mendapatkan pasangan hidup yang baik. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun