Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Promosi Besar-besaran nan Dilematis

21 Maret 2018   16:25 Diperbarui: 21 Maret 2018   16:37 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: banjarmasin.tribunnews.com

Dalam beberapa hari kedepan menjelang akhir bulan Maret hingga pertengahan bulan April 2018 nanti, diperkirakan pasar smartphone Indonesia akan kedatangan segelintir model dan seri terbaru smartphone-smartphone garapan produsen ternama. Kabar ini bukanlah sebuah isapan jempol semata selain didukung oleh pemberitaan global di beberapa negara sebagai destinasi utama pasar seperti India dan China, gelagat hadirnya smartphone generasi terbaru pun tercermin dari lintas masa media sosial perwakilan produsen di Indonesia yang telah memulai langkah promosi. Sekilas dari pantauan Penulis, ada produsen yang mempromosikan produk mereka secara biasa-biasa saja hingga ada yang mempromosikannya secara massive luar biasa.

Berbicara mengenai promosi, seingat Penulis pernah membahasnya bahwa promosi merupakan sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh siapapun yang bertujuan memperkenalkan produknya. Iming-iming promosi bukan sekedar bertujuan dengan semakin dikenal produknya oleh khalayak umum dengan harapan seiring waktu pula penjualan produk turut meningkat, akan tetapi promosi juga bertujuan untuk meningkatkan pamor produsen atau memposisikan bahwa si produsen lebih besar ketimbang para pesaingnya.

Pertanyaannya kenapa bisa dikatakan seperti itu? Konteks yang kita seksama perlu amati adalah bahwa kekuatan dari nilai jual sebuah produk (poin yang dibahas : smartphone) bukan hanya tertuju kepada kualitas dan fitur yang ditawarkannya, melainkan peran brand selaku produsen punya andil karena semakin besar nama brand (brand image) sebuah produsen otomatis akan membangun pula rasa percaya (persepsi/pandangan) konsumen terhadapnya. Dengan demikian konsumen dapat yakin bahwa si produsen punya nilai lebih tinggi ketimbang produsen lainnya disebabkan pengaruh besarnya promosi yang dilakukan.

Namun dibalik langkah promosi besar-besaran yang dilakukan terdapat konsekuensi yang dilematis oleh produsen yaitu brand image besar yang dibentuk maka akan lekat dibenak konsumen sehingga mau tidak mau membuat produsen harus terus-menerus menggelontorkan biaya yang sangat besar untuk kegiatan promosi-promosi kedepannya, semisal kerjasama dengan beragam media cetak/elektronik, merekrut publik figur ternama sebagai brand ambassador, mempersiapkan event yang spektakuler untuk prosesi launching produk baru, dan lain-lain sebagainya.

Kemudian brand image yang besar maka perlu dipertanggungjawabkan, selaku produsen maka memiliki kewajiban untuk meningkatkan lini after sales-nya (purna jual) untuk mempertahankan brand image mereka di hadapan konsumen serta upaya untuk menarik calon konsumen baru. Segala bentuk kekecewaan konsumen perlu ditekan dan diminimalisir dengan cara meningkatkan pelayanan guna menggapai kata kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan memberikan pengalaman yang berkesan kepada pelanggan (customer experience) dimana berpotensi pula untuk mempengaruhi konsumen lainnya.

Dapat dikatakan promosi secara nalar orang awam merupakan langkah mubazir yang produsen lakukan karena menghabiskan uang yang nominalnya sangat besar. Akan tetapi sebenarnya tidak demikian kenyataannya dikarenakan besaran nominal yang produsen keluarkan untuk langkah promosi setidaknya sudah diperhitungkan atau bersumber dari besaran nilai yang dialokasikan dari sebagian harga jual produk yang konsumen bayarkan. Hal ini menjadi ironi manakala banyak konsumen yang tak menyadari mengapa sebuah produk dibanderol dengan harga mahal dan bahwa mereka punya andil dari hajatan besar-besaran yang produsen lakukan. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun