Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ironi Piala Oscar bagi Film "The Greatest Showman"

12 Maret 2018   13:09 Diperbarui: 12 Maret 2018   14:29 8432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Academy Awards 2018 memang telah usai beberapa waktu lalu, ajang penghargaan insan perfilman Hollywood ini pun telah melambungkan sineas-sineas kian mendunia. Penghargaan Oscar tak lagi sekedar pengakuan akan bukti prestasi seorang sineas melainkan jalan untuk menaikkan pamor dan posisi tawar menawar. Sebuah keniscayaan bagi mereka yang menjadi peraih penghargaan Oscar selain mendapatkan sanjungan luar biasa tetapi juga dibanderol dengan harga (kontrak) nan mewah.

Terlepas dari hasil akhir penghargaan Oscar kemarin, kekecewaan kiranya menghampiri salah satu film berjudul The Greatest Showman. Film bergenre drama musical yang dibintangi oleh segelintir aktor dan aktris kenamaan Hollywood seperti Hugh Jackman, Zack Efron, Zendaya, Michelle Williams, Rebecca Fergusson, dan sebagainya tak satupun membawa pulang penghargaan Oscar. Dalam ajang tersebut The Greatest Showman hanya masuk nominasi pada kategori Best Original Song atas lagu "This Is Me" oleh Benj Pasek dan Justin Paul, bersaing dengan "Remember Me" - "Coco" oleh Kristen Anderson dan Robert Lopez (pemenang), "Mighty River" - "Mudbound" oleh Mary J. Blige, "Mystery of Love" - "Call Me by Your Name" oleh Sufjan Stevens, "Stand Up for Something" - "Marshall" oleh Diane Warren.

Sang aktor Hugh Jackman yang memerankan tokoh utama P.T Barnum pun tak sama sekali masuk dalam kategori Best Actor, padahal namanya sempat masuk menjadi salah satu nominasi pada kategori Best Actor pada ajang Golden Globe. Tak sedikit terspesial para fans yang menanggapi kabar tersebut dengan tanda tanya akan perhelatan Academy Awards kemarin, Hugh Jackman dipandang pantas masuk nominasi bahkan layak sebagai pemenang dengan kualitas aktingnya pada film The Greatest Showman dan Logan.

Sekilas mengenai film The Greatest Showman menceritakan kisah dari seorang anak tukang jahit bernama P.T Barnum. P.T Barnum hidup dalam kekurangan semenjak ayahnya tiada namun hal tersebut tidak menyurutkan cintanya kepada Charity Hallet yang merupakan gadis dari kalangan berada dan ambisinya untuk meraih hidup yang lebih baik. Singkat cerita melalui perjuangan P.T Barnum berhasil mempersunting Charity dan memiliki dua anak perempuan bernama Caroline serta Helen.

Hingga suatu ketika tempat P.T Barnum bekerja mengalami kebangkrutan, sebagai figur ayah P.T Barnum tak langsung menyerah. Ia pun mencari cara untuk menghidupi keluarga dengan membeli sebidang museum lilin di dekat lokasi tempat tinggalnya. Akan tetapi usaha yang dijalaninya tidak sesuai ekspektasi, P.T Barnum memutar otak dan beralih menjadi pengelola sirkus dimana ia merekrut orang-orang yang berbakat namun terasingkan menjadi anggotanya.

Lambat laun usaha sirkus yang digeluti P.T Barnum meraih kesuksesan, ketenaran dan kemewahan hidup ia dapatkan seiring pertunjukan sirkusnya ikut berkembang. Akan tetapi P.T Barnum tak merasa puas dengan apa yang ia telah capai, ia menginginkan sesuatu yang besar dan lebih yang membuatnya tenggelam oleh gemerlapnya ambisi pribadi dan melupakan orang-orang yang dicintainya.

Sekilas kisah yang dibawakan dalam film The Greatest Showman sangatlah menarik. Pondasi kisah dari tokoh nyata P.T Barnum dapat dikatakan sebagai resep rahasia dari pertunjukan musical spektakuler didalamnya. Jika diibaratkan menonton The Greatest Showman seperti menonton animasi Frozen versi nyata. Film ini selain menyajikan cerita, juga memberikan nuansa imajinatif bagi penontonnya sehingga mereka dapat ikut merasakan dan terhibur. Baik kualitas lagu yang mengiringi dan choreography tarian terbilang kekinian walau film ini membawakan nuansa jadul.

Sayang seribu sayang, 7 tahun Hugh Jackman mempersiapkan diri untuk film ini seolah sia-sia manakala tak satu pun penghargaan bergengsi yang ia raih dalam perhelatan Academy Awards. Sosok yang dikenal sebagai wujud utuh dari seorang Wolverine (karakter komik X-Men) ini mungkin satu diantara aktor-aktor Hollywood ternama lainnya yang sedang dalam antrian memenangi penghargaan bergengsi ini. Akan tetapi, Hugh Jackman masih dapat berbangga diri. Sekalipun belum pernah meraih Oscar, beberapa film yang ia bintangi kerap bertengger di papan atas box office dan kualitas perannya diakui serta dicintai oleh para penggemarnya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun