Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Hal yang Ditakuti Sebelum Menikah

6 Februari 2018   11:06 Diperbarui: 6 Februari 2018   12:28 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://keluargacinta.com

3. Ketakutan salah dalam membuat keputusan.

Kendala lain yang acapkali manusia temui ketika memutuskan untuk menikah ialah takut bahwa apa yang ia lakukan salah. Hal seperti ini (keraguan) bisa saja muncul walau pribadi sudah bulat memutuskan menikah, motivasi menikah dan berkeluarga buyar seketika disebabkan lunturnya ketidakpercayaan diri terhadap kemampuan pribadi untuk membina rumah tangga. 

Dorongan keinginan diri untuk hidup bebas, tidak terikat, maupun alasan lain melatarbelakanginya, alhasil tak mengherankan bilamana terjadi pembatalan pernikahan secara sepihak.

Padahal jika dirunut menikah dan membina rumah tangga bukanlah persoalan salah dan tidak, berkeluarga lebih kepada bagaimana upaya diri untuk melanjutkan hidup. Alangkah sayang bilamana di sisi kemampuan pribadi tidak diupayakan lagi dengan cara mengembangkan diri ke tahap hidup berikutnya (berkeluarga) dimana menawarkan kebahagiaan. 

Perlu diingat tidak semua manusia yang mendapatkan kesempatan ini dan alangkah sayang bilamana kesempatan tersebut disia-siakan hanya karena pribadi takut salah. Hidup ini pilihan, salah bisa saja terjadi dan tak bisa dihindari tetapi yang terpenting bagaimana manusia belajar dari kesalahan tersebut (menjadi lebih baik) dan tidak melakukan kesalahan yang sama di lain waktu.

Selayaknya ragu dan takut merupakan hal yang lumrah manusia hadapi dalam hidup, akan tetapi jangan karena ragu dan takut menjadikan diri terbelenggu bak hidup di cangkang. Menikahlah bilamana jodoh telah didepan mata, selalu berusaha lakukan yang terbaik untuk keluarga dan raihlah kebahagiaan. Demikian artikel Penulis, mohin maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun