Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film Inferno, Tak Serumit yang Dibayangkan

13 Oktober 2016   16:11 Diperbarui: 13 Oktober 2016   16:17 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nampaknya aktor senior Tom Hanks kebanjiran orderan film di tahun 2016 ini, tepatnya ada 4 film yang dibintanginya antara lain adaptasi kisah nyata kepahlawanan seorang pilot "Sully", A Hologram for The King, The Circle, dan film yang baru saja Penulis tonton yaitu Inferno. Mengenai film Inferno bahwa film ini merupakan sequel ketiga kembalinya petualangan Robert Langdon memecahkan teka-teki misteri dimana film-film sebelumnya menuai sukses The Da vinci Code di tahun 2006 dan sedikit penurunan laba di tahun 2009 Angel & Demons.

Sinopsis film ini menceritakan seorang billionaire ternama Bertrand Zorbist (Ben Foster) yang memiliki pemikiran radikal bahwasanya manusia menciptakan nerakanya sendiri disebabkan over populasi manusia sehingga menimbulkan banyak masalah, ia berpikir bahwa solusi untuk menyelesaikannya adalah dengan membinasakan sebagian dari umat manusia dengan menciptakan wabah penyakit agar manusia yang selamat dapat melanjutkan hidup. Ide gila Bertrand terendus oleh agen dari lembaga kesehatan dunia WHO yang melakukan pengejaran, namun Bertrand tewas bunuh diri dan kematiannya menyisakan misteri.

Tetapi tunggu dahulu karena itu hanyalah penggalan awal dari film Inferno, anda akan dibawa ke lokasi kamar rumah sakit dimana Robert Langdon dalam kondisi tak sadarkan diri, mengalami kehilangan memori sesaat, dan dimensia akibat percobaan pembunuhan dirinya. Sesaat ia sadar, Robert bertemu seorang dokter yang merawatnya yaitu Dr. Sienna Brooks (Felicity Jones) yang membantunya kabur dari hadangan seorang assassin yang mengintainya. Dibantu oleh Sienna, keduanya bahu membahu mengungkap apa yang menyebabkan Robert diburu dan ternyata ada kaitannya dengan rencana ide gila Bertrand yang meninggalkan jejak melalui kisah romantis seorang pujangga kebangsaan Italy di zaman medieval yaitu Dante.

Sekilas film ini memang nampak rumit diawal, akan tetapi jika anda telah menonton film-film sebelum Inferno maka Penulis katakan jauh lebih mudah dicerna. Teka-teki misteri pun tidak terlalu banyak dan inti cerita lebih mengarah kepada alur cerita yang terencana dan di aromai sedikit twist. Konten religius yang anda lihat di seri The Da Vinci Code maupun Angel & Demons kini 99% ditiadakan, mungkin dikarenakan suatu sebab.

Sebagaimana pula sequel ketiga ini masih mengedepankan sinematografi yang luar biasa indah dan ekslusive, tempat-tempat wisata dari Italy hingga Istanbul Turki tersaji dengan sangat baik. Penulis merasa cukup puas menonton film ini, cerita dari film Inferno masih menarik dan ringan untuk disimak. Jika anda membutuhkan hiburan di waktu senggang maka film ini bisa dijadikan referensi. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun