Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bijak Menyingkapi Heboh Mie Bikini

8 Agustus 2016   11:04 Diperbarui: 8 Agustus 2016   11:14 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heboh soal makanan ringan Bikini (bihun kekinian) yang kontroversial mengundang Penulis untuk memberikan pendapat, tanpa bermaksud ikut campur dan Penulis menyerahkan hal berkaitan kesemuanya kepada penyelidikan aparat berwajib. Kita ketahui bersama bahwa sekarang merupakan era internet, era yang memungkinkan informasi dan komunikasi dapat diakses mudah dan cepat. Bagi orang yang lekat dengan teknologi pun Penulis yakin tahu bahwa sekarang ini internet atau media online diberdayakan lebih menjadi sarana promosi maupun jual beli.

Alasan mengapa dipilihnya internet dijadikan media promosi yaitu dikarenakan biaya yang rendah, mudah, dan jangkauan yang luas, serta pengguna (users) yang terus menerus bertambah. Apalagi sekarang ini layanan jasa kiriman paket antar wilayah sampai lintas negara pun memadai maka internet menjadi sarana primadona.

Disini Penulis bertanya kepada pembaca, apa sih yang kiranya tidak dijual melalui Internet? Hampir semua pernak pernik, aneka barang, jasa, bahkan jual harga diri (prostitusi online) sekalipun bisa anda temukan. Lalu bagaimana menyingkapi kehebohan mie Bikini ini? Penulis memperkirakan mie Bikini hanyalah kepingan kecil dari beragam permasalahan yang muncul ke hadapan publik lewat media online. Pertanyaannya sekarang apakah diluar sana ada produk-produk serupa yang sama masalahnya seperti mie Bikini dijual bebas tanpa ada izin resmi? Terlepas dari wujud kemasan yang vulgar mie Bikini maka hal tersebut sangat besar kemungkinan ada dan bentuknya pun bisa berupa-rupa tak hanya mie saja.

Tanpa kita sadari keberadaan mie Bikini seolah memperlihatkan kepada khalayak umum lemahnya pengawasan akan produk-produk khususnya produk makanan yang beredar ke publik. Momentum ini seharusnya dijadikan moment koreksi pihak bersangkutan bahwa perlu dilakukan pengembangan bentuk pengawasan menyusuri media online. Jangan mie Bikini hanya jadi kehebohan sesaat tanpa perbaikan maupun pembiaran akan produk-produk tidak resmi lainnya bebas beredar luas karena jelas sebagai konsumen anda akan dirugikan.

Momentum ini pun juga perlu dijadikan perhatian kepada publik agar lebih awas atau berhati-hati lagi terhadap produk yang dijual di media online. Wujud menggiurkan, kemasan menarik, serta harga relatif terjangkau jangan dijadikan patokan. Anda selaku konsumen seharusnya mencari informasi lebih dalam produk tersebut dan bila hal ini tidak memungkinkan maka anda sebagai konsumen berhak mendapatkan informasi sejelas-jelasnya akan produk begitupun si penjualnya sehingga ada kepastian dan bentuk pertanggungjawaban

Anda sebagai konsumen dapat pula berperan menginformasikan bilamana ada produk-produk yang tidak jelas informasi ataupun mencurigakan, dengan cara begini anda bisa turut serta dalam pengawasan agar menutupi celah yang bisa digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun