Berbicara mengenai superhero tidak lepas dari sosok dengan kekuatan super yang dimilikinya dan selalu berusaha menegakkan kebenaran serta menumpas segala tindak kejahatan. Masyarakat umum saat ini mungkin jauh lebih mengenal superhero import berasal dari Marvel maupun DC Comics macamnya Grup The Avengers seperti Ironman, Captain America, Thor, Hulk, Grup X-Men, maupun Justice League seperti Batman, Superman, The Flash, Wonder Woman, dan lain-lain sebagainya. Indonesia pun sebenarnya memiliki sosok-sosok superhero terkenal akan tetapi mungkin dikarenakan minim publikasi sehingga mereka kurang dikenal masyarakat umum hingga tersisihkan seperti Gundala Putra Petir, Godam Manusia Besi, Aquanus, dan lain-lain. Poin penting dari berbagai superhero ini bahwa mereka semua adalah karakter-karakter fiksi dan kehadiran mereka tidak luput dari bentuk imajinasi akan ketidakmampuan serta angan-angan setiap individu manusia yang dapat ia capai.
Apa alasan mengapa superhero-superhero ini merupakan gambaran sosok manusia seutuhnya:
- Aktivitas keseharian, perlu digarisbawahi disini bahwa superhero ini jelas-jelas cerminan dari manusia bahwa sosok superhero terkait apakah ia berasal dari bumi atau planet antah berantah kesemuanya tidak lepas menggambarkan aktivitas keseharian yang dilakukan oleh manusia. Sebagai contoh karakter Spiderman Peter Parker yaitu sosok pemuda yang berprofesi sebagai freelancers di sebuah perusahan media cetak, Superman Clark Kent yaitu sosok mahluk super berasal dari planet Kryptonite yang berprofesi sebagai wartawan. Maupun tokoh-tokoh superhero lainnya, walau beberapa dari mereka tidak secara detail digambarkan memiliki profesi seperti apa akan tetapi aktivitas keseharian mereka menggambarkan prilaku manusia seutuhnya.
- Saling membutuhkan, inti poin kedua bahwa para superhero ini membutuhkan bantuan superhero lain tidak lepas layaknya manusia membutuhkan manusia lain. Apakah superhero ini hasil kemampuan individu macamnya Ironman dan Batman, rekayasa genetik seperti Spiderman dan The Flash, mutan seperti Wolverine, sampai benar-benar mahluk super seperti Thor dan Superman, kesemuanya tetap membutuhkan bantuan dari superhero lain. Kita bisa bayangkan jikalau seorang superhero itu punya sifat egois, dengan sendirinya ingin membasmi kejahatan di berbagai penjuru dunia maka entah bagaimana keadaannya ia tidak bisa berada pada suatu peristiwa yang terjadi dalam waktu secara bersamaan. Oleh karena itu setiap sosok superhero terlepas dari bagaimana mereka berasal selalu berupaya mengesampingkan keegoisan mereka masing-masing dan berusaha berkerjasama dengan superhero lain untuk bersama-sama membasmi kejahatan agar terciptanya kedamaian.
- Tidak ada yang abadi, bahwa kesemua sosok superhero tidak luput dari kematian maupun tidak terhindar dari masa. Terkait dari kekuatan super yang dimilikinya tidak mengenyampingkan mereka sebagai mahluk yang tidaklah abadi sama seperti manusia. Hampir tercatat dari beberapa karakter fiksi yang diciptakan beberapa wafat hingga tewas secara tragis. Dari apa yang Penulis ingat bahkan seorang Batman Bruce Wayne pun terpaksa gantung sepatu (pensiun) dari profesinya sebagai tokoh Batman disebabkan penyakit jantung yang ia derita dan faktor usianya yang renta digantikan oleh pemuda berperangai bengal bernama Terry Mcginnis pada animasi seri Batman Beyond atau Batman 2000.
Pada kesimpulannya bahwa sosok superhero adalah manusia. Terkadang baik kekurangan maupun ketidakmampuan yang dimiliki oleh individu acap kali dianggap atau dinilai sebagai sesuatu kekurangan yang mutlak dan tak bisa dikompromikan. Seolah individu tersebut hanyut tenggelam oleh kekurangannya akan tetapi dilain pihak sebenarnya ada kelebihan yang ia miliki yang mungkin saja belum ia temukan. Superhero adalah karakter-karakter yang menggambarkan apabila manusia memiliki kemauan dan terus berupaya mengasah kemampuan maka tidak satupun yang tidak manusia dapat capai seperti istilah diatas "langit masih ada langit" ataupun "apa yang dicapai manusia maka manusia lainpun dapat menggapainya".
Superhero pun memberikan gambaran pentingnya hubungan antar sesama sebagaimana sesama superhero saling membutuhkan, bahu membahu, berkerjasama, bersatu untuk suatu tujuan walau berbeda latar belakang. Sadar ataupun tidak disadari inilah yang Penulis amati semakin langkanya sosok superhero pada pribadi-pribadi manusia saat ini dimana kian banyak manusia yang hanya sibuk memperhatikan dirinya sendiri ketimbang membantu atau menolong orang lain. Semoga saja dengan semakin banyaknya film-film superhero dapat menumbuhkan rasa keperdulian kepada sesama dan tentu saja diharapkan juga mendorong para sineas-sineas Indonesia untuk berperan memperkenalkan sosok superhero Indonesia agar dikenal oleh dunia. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H