Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mereview Laga Manchester United (2) - (0) Swansea

12 Januari 2014   04:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mengawali artikel ini bukan bermaksud Penulis mendiskreditkan Manchester United kepada fansnya, namun menjadikan pertanyaan bagi Penulis mengenai rentetan hasil buruk yang MU alami hingga saat berlangsungnya pertandingan. Tak hadirnya Rooney maupun RvP, menempatkan Welbeck sebagai striker tunggal. Penulis menduga formasi 4-2-3-1 dipilih Moyes menghadapi Swansea kali ini. Sebagai tuan rumah, pada babak pertama MU tak tampil menekan diawal dan lebih menunggu memperhatikan seperti apa strategi permainan yang dilakukan Swansea. Tampak MU lebih memfokuskan membangun skema penyerangan dengan lebih memprioritaskan bola berada di pihaknya, pihak Swansea dibiarkan menguasai bola (terlihat Swansea lebih dominan dalam ball possession) lalu lini belakang hingga depan memposisikan diri untuk fokus bertahan.

Pertahanan MU tidaklah terlalu ketat, skema penyerangan yang dilakukan pemain Swansea leluasa masuk hingga kotak luar pertahanan. Barulah ketika bola sudah mengancam masuk ke dalam kotak penalti melalui umpan maka pertahanan MU segera meresponnya. Ketika pemain Swansea kehilangan bola dari penetrasi lini bertahan MU, maka MU pun secara bertahap melakukan skema penyerangan. Inilah yang menarik, kita dapat lihat peran sentral Januzaj yang menuntun rekan-rekannya dalam menyerang. Posisi Januzaj sendiri berubah-ubah seiring Kagawa dan Valencia berotasi melakukan variasi serangan memanfaatkan lebar lapangan. Belum lagi ada Evra dan Rafael yang melakukan overlap ikut membantu dalam menyerang baik umpan maupun masuk mengancam lini pertahanan Swansea. Alhasil MU walau secara ball possession kurang akan tetapi dari variasi serangan yang dilakukan jauh lebih baik dalam memberikan peluang membuahkan gol ketimbang apa yang dilakukan Swansea walaupun belum menemui hasil yang diharapkan. Hal ini disebabkan variasi serangan menyebabkan komunikasi antar pemain MU kurang solid saat menyerang serta terburu-buru dalam penyelesaian, babak pertama pun berakhir dengan skor kaca mata.

Babak kedua pun dimulai, Penulis masih menerka-nerka akan seperti apa strategi yang Moyes terapkan. Belum 2 menit laga babak dimulai (menit 47) MU sudah lebih dahulu unggul dari Swansea. Dari sebuah skema serangan yang dilakukan MU, Rafael beroperasi di sisi kiri ikut maju dalam menyerang dengan mengumpankan bola tepat ke jantung pertahanan Swansea, umpan bila Penulis tak salah lihat sempat mengenai kepala pemain Swansea mengarah ke sudut kiri jauh gawang (Swansea) dimana Kagawa segera menyundul bola tsb. Kiper Swansea Tremmel cukup baik berusaha menepis sundulan yang dilakukan Kagawa, namun bola yang Tremmel tepis mengarah ke tepat ke Valencia yang berada di sisi lain gawang dan memanfaatkan dengan baik kesempatan tsb untuk membuahkan keunggulan sementara bagi MU.

Keunggulan sementara ini yang Penulis amati sebagai pemicu rasa percaya diri MU untuk tampil lebih menekan ketimbang apa yang diperlihatkan di babak pertama. Pihak Swansea tak dibiarkan untuk mengembangkan permainan, skema penyerangan yang MU lakukan pun jauh lebih terorganisir. Tak ada lagi variasi perubahan posisi antara Januzaj, Kagawa, maupun Valencia, dan tetap mempertahankan Rafael serta Evra untuk membantu serangan.  Januzaj beroperasi penuh di kiri dan Valencia di kanan, sedangkan Kagawa Penulis perhatikan dijadikan sebagai playmaker yang menentukan kemana arah serangan berlangsung. Hal ini yang Penulis lihat permainan MU lebih berkembang dan berusaha untuk membuahkan gol kembali untuk menambah keunggulan. Hingga pada menit 59 MU menambahkan keunggulannya, dari pergerakan penyerangan di sisi kanan MU yang memberikan umpan ke jantung pertahanan Swansea, umpan sempat dinetralkan oleh pemain Swansea akan tetapi bola mengarah ke tengah dimana Evra tepat berada disana dan berkeputusan menendang bola tsb yang mengarah ke kaki Welbeck dan masuk membuahkan gol bagi MU.

Keunggulan dua gol MU menurunkan tempo permainan dan berusaha mempertahankannya. Swansea pun coba membuahkan peluang dengan memanfaatkan lebar lapangan, namun usaha mereka tak sesuai apa yang diharapkan. Skema serangan Swansea selalu mentah ketika bola disalurkan ke sisi tengah dimana lini depan Swansea berada, MU berhasil meredam baik itu dengan segera memotong umpan maupun menutup celah tak membiarkan pemain Swansea menendang bola yang dapat mengancam gawang MU dari jarak dekat. Alih-alih membuahkan gol justru Swansea terancam dari counter attack yang MU lakukan, dua peluang sangat memungkinkan MU menambah keunggulannya gagal dioptimalkan Welbeck saat menerima umpan maupun peluang Kagawa yang dimentahkan pemain belakang Swansea tepat berada di garis gawang. Hingga pertandingan usai kedua tim sama-sama berusaha menciptakan peluang akan tetapi tidak mengubah skor dimana MU berhasil mendapatkan poin penuh di kadangnya sendiri.

Mungkin kemenangan ini sebuah kemenangan berarti bagi kubu MU khususnya David Moyes, sebagaimana banyak sekali tekanan kepada Moyes yang dicap sebagai kegagalan MU berbuat banyak untuk bersaing di musim ini. Namun janganlah patah arang karena kompetisi musim ini walau sudah melewati tengah musim masih menyisakan pertandingan dimana kejutan perebutan gelar Liga Inggris masih memungkinkan terjadi. Kemenangan MU di pekan ini dapat menjadi modal awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri dimana pada pekan depan MU akan melawat ke Chelsea untuk melakukan partai tandang. Sedangkan dari prediksi Penulis, kompetisi Liga Inggris akan kembali memanas di bulan Februari sampai Maret tak luput pula 3 tim yang saat ini berada di papan atas klasemen sementara (Chelsea, Arsenal, dan Manchester City) juga MU pun berkonsentrasi untuk di Liga Champion. Apakah Moyes dapat memanfaatkan moment ini untuk sekiranya membuktikan dirinya layak menyanding The Chosen One? Tentunya pertanyaan tsb akan terjawab seiring waktu. Demikian artikel berisikan opini dari penulis. Apabila ada tanggapan, tidak diharapkan provokasi dalam bentuk apapun. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik pribadi penulis. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun