Saya menyalakan lilin dan mengucapkan doa-doa permohonan. Setelah itu saya menuju sebelah kiri gua dimana terdapat empat pancuran yang mengalirkan air segar dan bersih dari sebuah curug (air terjun) untuk mencuci muka dan kaki. Curug tersebut dikenal dengan nama curug Sawer (jatuhnya seperti air yang disawerkan). Itulah sebabnya gua ini disebut Gua Maria Sawer Rahmat.
           Kemudian saya mendaraskan satu kali putaran rosario sambil duduk di bangku semen yang ada di depan gua. Terbayang perjalanan jauh yang sudah saya tempuh. Dalam agenda libur saya, tak tertulis acara mengunjungi Cigugur, Kuningan ini tetapi entah mengapa Tuhan membuat suatu rencana lain yang tak terduga. Â
           Ziarah ini tiba-tiba mengingatkan saya akan sebuah tugas yang harus saya emban. Saya seolah mendapatkan peneguhan dalam pergumulan itu. Begitulah cara kerja Tuhan, mendadak, penuh kejutan, tak terduga dan mencerahkan. Saya yakin, jika DIA menyuruh saya mengemban sebuah tugas tertentu maka Dia juga menunjukkan kepada saya apa saja yang harus saya lakukan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H