Keadaan dunia yang tengah dimasa pancaroba sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 tidak dapat dielakkan lagi. Dampak dari pandemi ini merasuki setiap aspek kehidupan manusia, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, ketahanan pangan, dan banyak aspek hidup lainnya. Ditengah situasi yang sedang bergejolak, banyak lembaga yang mencoba saling membantu dan bahu membahu dalam menghadapi dampak-dampak tersebut.Â
Universitas Negeri Sebelas Maret sebagai salah satu lembaga pendidikan melihat peristiwa ini juga sebagai tanggungjawab yang harus diemban. Dengan optimis dan kerja keras LPPM UNS dan semua pihak yang terlibat, pada 30 April 2020, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., sah melepaskan 985 mahasiswa KKN UNS Tanggap Covid-19 Tahap I dari 11 Fakultas di UNS, yang tersebar hingga 23 provinsi di Indonesia.Â
Keberhasilan ini tentu saja didukung oleh keterlibatan 49 Dosen Pembimbing Lapangan. Â Tema yang diangkat dalam KKN ini merupakan topik yang dianggap krusial bagi masyarakat dalam menghadapi Covid-19, dengan menekankan budaya yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah terkait pencegahan penularan Covid-19.
Salah satu tema yang diangkat oleh seorang mahasiswa yang melaksanakan KKN di RT 01/RW 25 Jebres Krajan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta adalah pendidikan dimasa Covid-19. St. Felix Gusniwati Pakpahan (F1319059) dibawah bimbingan Dr. Rini Triastuti, S.H., M.Hum., melihat keresahaan masyarakat terutama pelajar dan orangtua dalam menghadapi Pendidikan Jarak Jauh. Dengan berbagi bimbingan dan diskusi dengan DPL, Pemerintah setempat, Tim Relawan Covid setempat, dan Masyarakat, maka kegiatan belajar bersama dibentuk.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tatap muka yang tetap mengikuti peraturan tentang pencegahan Covid-19, dimana mahasiswa KKN menyediakan dan membagikan masker, handsanitizer, dan handwash berikut dengan cara-cara penggunaannya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan membentuk kelompok belajar kecil untuk siswa TK dan SD, yang dilaksanakan dirumah salah satu warga setempat. Kegiatan ini meliputi kegiatan akademik dan non akademik melakukan pengembangan diri seperti bernyanyi, fashion show, dan berlatih menjadi YouTuber.Â
Selain itu, dalam jeda istirahat, anak dikenalkan dengan berbagi permainan tradisional yang mulai dilupakan sebelumnya. Pembelajaran juga mengangkat topik menumbuhkan kreatifitas, dengan berbagai kegiatan menggambar dan mewarnai, hingga membuat bingkai sendiri. Selain kegiatan tatap muka, juga dilaksanakan kegiatan belajar dan berdiskusi bersama secara online melalui Aplikasi Whatsapp.Â
Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswa tingkat SMP, SMA, SMK, dan Mahasiswa. Diskusi ini dilaksanakan dengan berbagi jenis seperti personal chat, video call, voice call, dan Whatsapp Group, sesuai dengan kebutuhan diskusi.
Semua kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat, "dengan adanya kegiatan ini, Alhamdulillah, anak menjadi lebih semangat belajar dan tidak melulu bermain dengan HP, saya sempat resah, karena saat PJJ, anak tidak dapat bermain yang menurut saya sangat merusak mental terlebih untuk anak TK dan SD, semoga menginspirasi warga disekitar sini" ungkap Ketua RT Â 01 Jebres Krajan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta dalam sebuah kunjungannya ke kegiatan belajar bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H