Pekanbaru merupakan sebuah kota yang dulunya dikenal dengan sebutan Senapelan. Melansir dari berbagai sumber, perkembangan Senapelan berkaitan dengan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Dimana Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mulai menetap di Senapelan dan mendirikan sebuah Pekan. Namun, usaha sultan tersebut tidak berjalan dengan baik.
Dan usahanya tersebut dilanjutkan oleh Putranya yaitu Muhammad Ali. Pada tanggal 23 Juni 1784, Senapelan berganti nama menjadi “Pekan Baharu” atas hasil musyawarah.
Dalam Bahasa sehari-hari, Pekan baharu disebut dengan pekanbaru. Mulai saat itu, setiap tanggal 23 Juni menjadi hari ulang tahun kota Pekanbaru. Selanjutnya, pada tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru resmi menjadi Ibukota Provinsi Riau dan memperoleh status sebagai Kotamadya.
Disetiap daerah pasti memiliki situs-situs yang bersejarah. Salah satu situs bersejarah di Pekanbaru adalah Anjung Seni Idrus Tintin. Anjung Seni Idrus Tintin adalah suatu bangunan megah yang terletak di kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji atau Bandar Serai.
Bangunan ini berarsitektur dengan budaya melayu. Anjung Seni Idrus Tintin menjadi objek wisata seni dan budaya.
Nama bangunan ini diambil dari Seorang seniman terkenal akan drama atau teater dan puisinya. Beliau adalah Alm. Idrus Tintin. Anjung Seni Idrus Tintin didirikan pada tahun 2007 oleh Saleh Djasit sewaktu menjabat sebagai Gubernur Riau, diresmikan oleh Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dikelola oleh UPT Bandar Serai dibawah pengawasan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Saat ini bangunan Anjung Seni idrus Tintin digunakan sebagai tempat para seniman untuk menampilkan karya-karyanya seperti music, teater, dan tari. Bahkan bangunan ini pernah menjadi tempat Festival Film Indonesia pada tahun 2007.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H