Kata-kataku adalah delima yang ranum.
manis; nikmat bersama biji-bijinya.
Merah bak darah kental!
Yang teremas ruang dan waktu.
SEMESTA ... apalah dayaku?!
Padanya detak-detak jam yang berjalan .
Melangkahkan kaki menuju rumah--
Tempat segala, menemui singasananya.
Dalam lorong malam tanpa lilin di tangan,
Mulut masih meraung-raung.
Mencari jalan, menuju cahaya.
Mencari cinta lepas di jiwa.
Â
Kendati ... derapan langkah makin ringkih.
Mimpi adalah kekasih yang kumanja.
Kurengkuh peluk hangat tubuhnya.
Hingga satu per satu jiwaku pergi, perlahan meluluh, tungkus lumus dalam peti.
Makassar, 28 April 2023*)
*SELAMAT HARI PUISI NASIONAL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H