- Postmodernisme adalah kebebasan berpendapat
Postmodernisme: Kultural
Menurut sudut pandang kultural atau budaya, postmodernisme adalah sistem yang berkembang dan memiliki sejarah. Kehadiran postmodernisme lahir sebagai dekonstruksi dari masa modern yang dianggap belum berjaya dalam mensejahterakan manusia. Budaya postmodernisme dianggap sebagai pemikiran radikal yang membawa pemikiran modernisme yang mendewakan rasio menuju pemikiran yang plural dan kebebasan menerima pendapat berdasarkan pengalaman dan budaya masing-masing subjek.
Dengan demikian, postmodernisme bukan sebuah aliran meskipun banyak yang menganggapnya sebagai aliran baru. Postmodernisme hanyalah pemikiran radikal dan kritis yang berkembang untuk mengkritisi modernisme yang dianggap gagal dalam menyejahterakan manusia. Postmodernisme lahir sekitar tahun 1930-an. Dan dipopulerkan oleh Jean Francois Lyotard pada tahun 1970-an berdasarkan bukunya yang terbit.
Jika menanyakan bagaimana bentuk postmodernisme itu? Contoh postmodernisme di kehidupan sehari-hari sangat banyak. Â Salah satu yang berkembang di Indonesia sekarang adalah kebebasan berpendapat. Munculnya komunitas -komunitas (LGBT) yang ingin didengar suarannya, agar bisa berkembang di negara ini sesuai pemahaman mereka.
Sumber:
Adiprasetya, Joas. 2002. Mencari dasar bersama: etik global dalam kajian postmodernisme dan pliuralisme agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Sugiharto, Bambang. 1996. Postmodernisme - Tantangan bagi Filsafat. Yogyakarta: Kanisius
Ruth Reichl, Cook's. 1989. American Heritage Dictionary's definition of "postmodern"Â Diarsipkan 2009-02-25 di Wayback Machine.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H