Ketika mendengar anak seorang teman sakit, ingatan saya melayang ke pengalaman anak kami, Soko. lahir di RS Boromeus Kami ingat pengalaman waktu masih di Bandung, Soko masih di bawah 2 tahun. Suatu malam dia sesak nafas. Kami takut sekali dia akan berhenti bernafas. Mungkin itu jam 10-11an malam. Kami mau bawa ke rumah sakit (UGD), cari taksi susahnya minta ampun, mungkin krn kami tinggal di pinggiran. Baru sekitar jam 2 pagi kami dapat taksi. Dengan buru-buru kami meluncur ke RS Boromeus di Dago. Sampai sana, Soko diperiksa dokter. Dia hanya bilang: ini tidak apa, biasa kalau pilek begini. Hanya itu? Kami  heran, kami tanya: ndak ada obat atau penanganan apa? Tidak katanya. Ya sudah, kami ke RS itu hanya buat Soko disentuh-sentuh dokter, lalu kami pulang lagi. Aduh mak, mahal nian pakai taksi jam segitu, hanya buat bolak balik dan rupanya ndak apa-apa. Soko waktu kecil juga berlangganan ke dokter anak Nono (bdg barat, jadi kami nyebrang kota krn tinggal di bdg timur), naik angkot yang sopirnya biasanya orang batak itu (Cicaheum-Ledeng, ‘Ledeng’ dibaca spt membaca ‘lele’.. he..he..). Penyakit yang sering datang adalah radang tenggorokan. Setelah ke Depok, sakit yang rutin adalah asma. Pernah dalam suatu tahun hampir tiap bulan ke dokter. Pernah juga dalam satu bulan lebih dari sekali ke dokter. Biasanya dia akan diinhalasi. Tapi syukurlah ketika kelas 4 atau 5, penyakit itu hilang dengan sendirinya setelah Soko banyak gerak bermain sepedaan dan renang. Selain penyakit-penyakit umum spt itu, Soko juga pernah berurusan dengan RS. Waktu TK B dia jatuh dari wahana mainan bergelantungan. Waktu itu dia buru-buru turun mau masuk kelas, eh jatuh, dan tulang tangan kanan dekat telapak patah. Mesti digip. Lalu suatu saat kami merasa buah pelirnya yang satu kok ndak turun. Jadi kami bawa ke dokter untuk operasi. Satu kali itu pengalaman saya yang mengandung perasaan rada aneh. Mengangkat Soko dengan kedua tangan di depan, lalu menyerahkannya ke tim medis di pintu masuk ruang operasi. Hanya sampai di situ, dan Soko dengan menangis dibawa ke dalam. Saya hanya sampai di situ, tak bisa menghibur dia lebih jauh. Meski mungkin itu operasi ringan, tapi perasaan saya campur aduk… ada kekuatiran juga… kali itulah perasaan saya sebagai bapak sungguh bergelora. olahraga di kampus UI Jadi Soko punya banyak kartu pasien: kartu RS Boromeus Bdg, RS Adven Bdg, dr Nono Bdg, RS Brayat Solo, RS dr Oen Solo, RSUD Pasar Rebo, RS Hermina Depok, … mana lagi ya? Semoga anak-anak kita tetap sehat dan bisa mengolah fisik dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI