Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Hyderabad House, New Delhi. Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan India, yang telah terjalin selama 75 tahun.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk ketahanan pangan, energi, kesehatan, farmasi, dan ekonomi. Menko Airlangga berperan aktif dalam diskusi yang berfokus pada peningkatan nilai perdagangan dan investasi, dengan mendorong kolaborasi di bidang layanan kesehatan, produksi bahan baku obat melalui joint ventures, kendaraan listrik, serta hilirisasi batu bara dan mineral kritis.
Sebagai langkah konkret untuk memperkuat hubungan bilateral, kunjungan ini diwarnai dengan penandatanganan lima nota kesepahaman (MoU) oleh Presiden Prabowo dan PM Modi. Kelima MoU tersebut mencakup sektor kesehatan, budaya, obat-obatan, keamanan maritim, serta komunikasi dan digital.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa kerja sama ini sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. "Dengan ditandatanganinya MoU pada sektor-sektor strategis, kita tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Menko Airlangga pun mengapresiasi India atas keberlanjutan kerja sama bilateral yang terjalin. Ia optimistis bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif bagi hubungan kedua negara, terutama di bidang ekonomi dan investasi.
"Kunjungan ini diharapkan dapat membuka ruang baru bagi potensi kerja sama ekonomi Indonesia dan India di masa depan," pungkas Menko Airlangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI